Surat kabar milik pemerintah Bangladesh, “The Daily Star” mempublikasikan berita dengan judul: “Nasyrah Hizbut Tahrir didistribusikan kepada Liga Chatra Bangladesh (BCL)“. Sebagaimana dikatakan dalam berita tersebut bahwa lebih dari 12 pemimpin dan aktivis dari “Liga Chatra Bangladesh” di Universitas Dhaka menerima nasyrah melalui pos, yang datangnya dari partai Islam yang dilarang di Bangladesh, Hizbut Tahrir. Nasyrah itu berisi ajakan kepada mereka untuk bergabubg dengan Hizbut Tahrir.
Surat kabar itu mengatakan bahwa nasyrah itu dikirim melalui layanan pos milik pemerintah. Nasyrah itu sampai ke ruang Bagabandhu Syaikh Mujibur Rahman sekitar jam dua siang, yaitu ketika staf ruangan mendistribusikan nasyrah kepada para pemimpin dan aktivis Liga Charta sesuai alamat masing-masing.
Surat kabar menambahkan bahwa Presiden Asosiasi Liga Charta, Ahmed Shaheen, dan Sekretaris Jenderal, Nabiruzzaman Babu juga menerima nasyrah yang sama.
Selain itu, Babu mengatakan bahwa “Nasyrah itu menyerukan untuk menggagalkan konspirasi dari kekuatan-kekuatan imperialis terhadap negara itu. Surat kabar juga mengatakan bahwa alamat pengirim tidak tercantum di amplop atau nasyrah.
Babu memperlihatkan kekhawatirannya akibat pengiriman nasyarah kepara para aktivis yang paling aktif di Liga Charta, seperti yang dikatakan sendiri oleh Babu. Ia menambahkan bahwa pengirimnya tampak dekat dengan mereka.
Surat kabar itu menambahkan bahwa “Pemerintah melarang semua kegiatan Hizbut Tahrir di negara ini pada tanggal 22 Oktober 2009.”
*** *** ***
Itu wajar bagi pemerintah Sheikh Hasina, yang sedang menghadapi sebuah partai, dimana para aktivisnya belum bisa merasa tenang dan belum bisa memejamkan mata sebelum berdirinya negara Khilafah; dan wajar bahwa Sheikh Hasina yang sedang menghitung sisa-sisa harinya dalam pemerintah. Allah SWT berfirman: “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” (TQS. Al-baqarah [2] : 214).
Sumber: pal-tahrir.info, 19/5/2010.
saat nya khilafa di tegakan
Amin….!