MHTI Ajak Perempuan Cerdas Bangkitkan Umat
HTI Press. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) mengadakan Halqah Islam dan Peradaban dengan tema “Peran Perempuan dalam Kebangkitan: Refleksi Muktamar Mubalighah Indonesia” di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jakarta, Minggu (23/5). Acara itu merupakan kelanjutan dari Muktamar Mubalighah Indonesia (MMI), di Istora Senayan, Jakarta 21 April lalu yang dihadiri sedikitnya 6.000 peserta.
Acara menghadirkan empat nara sumber, yakni Pengurus Pusat Aisyiah Hj Nurdiati Akma, mantan Kepala Departemen Pengembangan Peranan Muslimah Syariat Islam Pusat Hj Dedeh Hasbullah, DPP MHTI Iffah Rahmah dan juru bicara MHTI Hj Febrianti Abassuni. Acara yang dikemas dalam bentuk talk show itu dipandu aktivis MHTI Eny Dwiningsih, M.Si dan dihadiri sekitar 400 peserta. Acara dimulai pukul 09:00, diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran dan dilanjutkan sambutan Ketua DPP MHTI Ismah Qolil. Acara juga disiarkan langsung melalui radio streaming HTI channel. Bahkan pendengar bisa interaktif melalui SMS.
Pada kesempatan itu, Dedeh Hasbullah, mubalighah dari Bandung yang sudah 50 tahun lebih menjalankan aktivitas dakwah sejak 1955 memaparkan suka dukanya. “Kendalanya, kalau disampaikan aturan Islam, masyarakat itu takut. Yang dipahami hanya potong tangan, qishash, lalu takut dijadikan Negara Islam,” katanya.
Karena itu, ia menyambut baik ajakan Hizbut Tahrir yang selalu menyerukan penegakan syariah dan khilafah. “Jadi sekarang saya ada temannya (yang menyuarakan syariah Islam, red),” katanya.
Terkait acara MMI 21 April lalu, Dedeh mengaku gembira dan lega, karena niat untuk membangkitkan umat dengan penerapan syariah ternyata sudah dipahami sekian banyak orang. “Minimal 6.000 orang yang hadir di MMI. Saya yakin, kalau 1 orang yang hadir dalam MMI lantas berdakwah kepada 10 orang, maka niat kita untuk menerapkan Islam akan segera tersebar di seluruh Indonesia,” kata mubalighah yang membawa 300 jamaahnya pada acara MMI tersebut. Iapun makin yakin, syariah Islam akan diterapkan kembali.
Sementara itu, DPP MHTI Iffah Rahmah menjabarkan, mengapa MMI menjadi moment sangat penting bagi mubalighah, karena ada dua agenda yang ingin disuarakan secara lantang pada seluruh dunia. “Pertama, melalui MMI kemarin, kami berharap, para mubalighah akhirnya sadar betul bahwa umat ini sedang dicenggkeram liberalisme. Proses penghancuran masyarakat, bahkan bangsa, terus berlangsung, termasuk melalui liberalisasi keluarga,” tandasnya.
Menurutnya, para aktivis perempuan liberal berjuang sekuat tenaga untuk memasukkan nilai-nilai rusak, seperti gagasan kesetaraan gender, kemandirian ekonomi perempuan, dan masih banyak lagi. “Padahal kalau ini disadari umat, sebenarnya mereka akan menolak. Ini yang harus dilakukan, yakni mubalighah harus menyadarkan umat,” ujarnya.
Iffah melanjutkan, dengan MMI para mubalighah berkomitmen untuk menjadikan perjuangan ke depan perjuangan menegakkan syariah dan khilafah. “Ini bukan hal yang baru di tengah umat. Sebelumnya, para ulama dari kalangan laki-laki sudah mengadakan Muktamar Ulama Nasional 2009. Nah, melalui MMI, kaum perempuan tidak mau ketinggalan untuk mewujudkan umat yang mulia dengan tegaknya syariah dan khilafah,” paparnya lagi.
Di sisi lain, Nurdiati Akma menyorot soal peran mubalighah yang strategis dalam menyampaikan Islam. Nurdiati yang sejak usia 16 tahun sudah berdakwah ini merasakan betul, bagaimana kajian ketika muda itu masih terngiang di benaknya. “Sampai sekarang pun, masing terngiang-ngiang di benak, bahwa orang kafir itu harus dicurigai, bahwa harus menegakkan agama Allah, dan bahwa syariat Islam harus ditegakkan,” katanya.
Karena itu, ia salut dengan diadakannya muktamar mubalighah sebagai pencanangan gerakan bersama dalam dakwah Islam ideologi. “Sebagai mubalighah, tiada hari tanpa ngomong: yuk tegakkan syariat Islam,” tandasnya.
Sementara itu, Juru Bicara MHTI Febrianti Abassuni mengatakan, kebangkitan kuncinya adalah satu, yakni adanya pemikiran yang jernih, yang dijadikan sebagai landasan kebangkitan. “Kebangkitan hakiki adalah berlandaskan Islam,” tukasnya.
Nah, di sinilah kontribusi MHTI terhadap kebangkitan umat itu, yakni memberikan kemudahan kepada kaum perempuan untuk cerdas. Menurutnya, kalau perempuan cerdas, maka ia mampu mencerdaskan keluarganya, karena pada dasarnya perempuan adalah pendidik generasi. Perempuan cerdas mampu membawa perempuan lain untuk mencerdaskan kaum perempuan yang efeknya tidak hanya mencerdaskan diri perempuan itu sendiri, melainkan juga berefek ke kecerdasan keluarga dan bangsa secara keseluruhan.
“Kalau masyarakat cerdas, maka akan mendorong negara untuk menyelesaikan permasalahan umat dengan cerdas pula,” tandasnya. Dengan begitu, seluruh aspek kehidupan, akan diselesaikan dengan Islam.
Ia mengingatkan, kebangkitan umat Islam ibarat bola salju yang terus menggelinding dan makin membesar. “Tugas kita bagaimana mengokohkan bola ini, agar tidak bolong di dalam, sehingga ketika berhadapan dengan tantangan tidak pecah,” ujarnya.
Usai talkshow dengan nara sumber, forum pun dibuka untuk tanya jawab. Antusiasme para peserta pun mencuat. Banyak pertanyaan maupun tanggapan yang diajukan. Di antaranya dari putra tokoh Islam terkemuka Hamka, yakni Alya Hamka. Ia menegaskan, umat Islam memang harus bangkit, lalu berubah. “Kita harus wake and change,” tandasnya.
Tanya jawab yang berlangsung dua sesi itupun berlangsung seru, karena banyak tanggapan peserta yang menceritakan pengalamannya sebagai mubalighah. Akhir acara ditutup dengan tayangan video penggugah semangat untuk memperjuangkan Islam, sekaligus doa penutup. Acara berakhir tepat pukul 12:00 WIB.(*)
satukan visi dan misi dakwah, untuk perjuangan Islam dan kaum muslimin menegakkan Khilafah Islamiyyah. Musuh kaum muslimin bukan sesama kaum muslimin, tapi kapitalisme, sosialisme, komunisme…Allah SWT membeli jiwa raga dan harta kita dengan Al Jannah…mari satukan langkah. Allahu Akbar!!!
Hare gini perempuan masih loyal pd sekuler-kapitalisme, GAK CERDAS LA YAW… Perempuan cerdas wajib bangkit dan berubah dg Islam…ini baru dambaan bagi kebangkitan umat.
let’s unite our vision,mission,and struggle only for islam…!!
Subhanallah…..semangat muslimah yg tak bisa ditukar oleh kemewahan dunia.
majulah Mujahidah Tangguh, Pejuang Syariah Khilafah!!!!!!!
Mari berjuang menuju syariat, tarikat, hakikat dan puncaknya ma’rifat melalui khilafah..
Berjuang bersama menegakkan syariah dan khilafah.
Luar biasa ! Muballighoh dan Muslimah ibu kota,anda semua adalah mercusur bagai seluruh muslimah di tanah air, semoga selalu istiqomah.
Luar biasa!Muballighoh dan muslimah ibu kota,anda semua adalah mercusuar bagi seluruh muslimah di tanah air, semoga selalu istiqomah.