Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Abdul Baqi Jilani, Menteri Negara untuk Urusan Kemanusiaan Sudan menegaskan pada hari Selasa (25/5), bahwa 40% penduduk Sudan selatan menghadapi kelaparan karena kekerasan di wilayah tersebut baru-baru ini dan kegagalan petani musim tahun lalu.
Jilani mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa kemarin, bahwa “Meningkatnya kekerasan dan telatnya musim gugur yang didalamnya hujan turun, sangat berkontribusi dalam menciptakan krisis kelaparan di Sudan selatan, di samping serangan terus-menerus oleh tentara Uganda, dimana dampaknya menghambat investasi pertanian di daerah itu.
Namun, ia menyatakan bahwa departemennya dan berbagai organisasi yang bekerja di bidang bantuan kemanusiaan akan berusaha untuk memenuhi kekurangan pangan di Sudan selatan.
Sementara yang terkait dengan Darfur, maka ia menegaskan tentang situasi keamanan yang cukup tenang, bahkan ia menggambarkannya dengan situasi yang sangat stabil. Ia menambahkan bahwa meskipun dengan stabilitas seperti ini, namun ada beberapa jenis kerentanan, katanya, dengan menambahkan bahwa “Ada peningkatan tajam terkait jumlah orang terlantar, akibat situasi terakhir di daerah Jabal Moon di sebelah barat Darfur, dimana di wilayah ini telah berlangsung bentrokan antara tentara Sudan dengan Gerakan Keadilan dan Kesetaraan” (mediaumat.com, 26/5/2010)
