Untuk pertama kalinya Gereja Katholik Roma di Italia mengakui bahwa sekitar 100 kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh para pastur pedofil telah dilaporkan kepada pejabat gereja dalam 10 tahun ini.
Namun konperensi Uskup Katholik Italia menolak mengungkapkan berapa banyak pastur di negara itu yang kemudian dipecat sebagai pastur berdasarkan undang-undang gereja.
Konperensi juga tidak mengatakan berapa banyak pastur yang dituntut oleh polisi.
Gereja mendapat tekanan untuk mengungkapkan statistik rahasia.
Kekebalan diplomatik
Sementara itu catatan umum mengenai jumlah kasus pastur pedofil yang dituntut di Italia terus bertambah.
Pada hari Senin, seorang pastur di Savona diadili atas dakwaan kekerasan seksual terhadap gadis berusia 12 tahun.
Pada hari Selasa, seorang pastur berusia 73 tahun di Milan, yang dikenal atas dukungannya terhadap hak-hak orang homo, ditangkap karena melakukan pelanggaran seksual kepada seorang anak laki-laki berusia 13 tahun.
Minggu lalu, seorang uskup Italia memberikan bukti untuk pertama kalinya pada sidang lain bahwa ia mengetahui rumor mengenai pelanggaran seksual oleh seorang pastur dua tahun sebelum ia ditangkap, namun ia tidak pernah melaporkannya kepada polisi.
Sekretaris Jenderal Konperensi Uskup Italia, Monsinyur Mariano Crociata, mengatakan tidak perlu dibentuk komisi khusus gereja untuk menangani kasus pelecehan anak-anak oleh para pastur seperti yang terjadi di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.
Dan meskipun Paus berjanji bahwa di masa depan tidak akan ada toleransi bagi kejahatan seksual oleh para ulama gereja, Vatikan terus mengklaim kekebalan diplomatik dari gugatan hukum atas kasus-kasus pelanggaran seksual yang dilakukan para pastur di Amerika Serikat. (bbc, 26/5/2010)