Dalam gelombang kekerasan di Afghanistan selatan pada hari Senin (7/6) tiga orang dari pasukan koalisi yang dipimpin oleh NATO tewas dalam operasi tempur, dan dua orang lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah pusat pelatihan polisi.
Dua anggota NATO tewas setelah sebuah bom yang ditanam di sisi jalan meledak, sementara orang yang ketiga tewas dalam bentrokan dengan senjata ringan, seperti yang diumumkan oleh Pasukan Bantuan Keamanan, yang merupakan bagian dari NATO.
Jumlah korban tewas di antara pasukan koalisi di Afghanistan bertambah menjadi 10 orang sejak Jumat lalu.
Duta Besar Amerika Serikat di Kabul mengatakan bahwa seorang warga negara Amerika dan satu orang lainnya telah tewas dalam serangan terhadap sebuah pusat pelatihan polisi di Kandahar.
Ia menambahkan bahwa kami menyampaikan rasa simpati kami kepada mereka yang kehilangan orang-orang terkasih dalam serangan yang penuh permusuhan itu. Sungguh Amerika Serikat akan terus berdiri kokoh bersama para mitra Afghanistan dalam perang melawan terorisme, dan membantu pemerintah Afghanistan untuk memberikan keamanan, keselamatan dan kesejahteraan bagi rakyatnya.”
Di sisi lain, Departemen Dalam Negeri Afghanistan mengatakan bahwa tiga pembom yang menyerang sebuah pusat pelatihan semuanya meninggal, yaitu ketika salah satu dari mereka yang mengendarai Toyota Corolla sengaja menabrakan mobilnya pada menara kontrol milik ke kantor polisi, sementara dua orang lainnya berusaha untuk memasuki pusat pelatihan, dan meledakkan dirinya di pintu gerbang (mediaumat.com, 8/6/2010).