Rudal AS Membunuh 41 Warga Sipil Di Yaman

Amnesty International pada hari Senin (7/6) mengatakan bahwa rudal AS yang digunakan dalam serangan telah menewaskan 55 orang, termasuk 41 warga sipil di Yaman selatan. Sehingga Amnesty menyerukan untuk mengungkap kebenaran tentang hal itu.

Amnesty mempublikasikan foto, yang dikatakan bahwa itu adalah foto rudal yang digunakan Amerika dalam serangan pada bulan Desember tahun lalu, di provinsi Abyan terhadap gedung apartemen. Amnesty menyerukan untuk menyeret mereka yang bertanggung jawab atas insiden itu.

Philip Luther, wakil direktur Amnesty Internasional di Timur Tengah dan Afrika Utara mengatakan bahwa “Pemerintah AS harus mengungkap peran yang dimainkannya dalam serangan itu. Sedang semua pemerintah yang peduli harus menjelaskan langkah-langkah yang akan diambilnya untuk mencegah jatuhnya korban meninggal dan luka-luka yang tidak perlu terjadi.”

Dia menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa “Serangan terhadap orang-orang yang diduga militan semacam ini, tanpa berusaha menangkapnya, adalah tindakan ilegal.”

Di Washington, Bryan Whitman, juru bicara Departemen Pertahanan AS “Pentagon” sebagai jawaban atas pertanyaan tentang laporan itu mengatakan, bahwa “Pemerintah Yaman yang berwenang untuk membuat informasi tentang setiap operasi terhadap al-Qaeda di wilayahnya.”

Namun ia menambahkan, “Meski demikian, kami harus memuji Pemerintah Yaman atas kerjasamanya dalam menghadapi ancaman al-Qaeda di negeri ini. Mengingat, al-Qaeda di Semenanjung Arab sedang mengancam stabilitas kawasan itu, bahkan ancamannya terus bertambah terhadap Yaman dan Amerika. Sehingga, kami sangat mendukung tindakan untuk melawannya.”

Dalam hal ini, CNN belum memperoleh pernyataan apapun dari pemerintah Yaman atas laporan Amnesty International tersebut.

Sementara, para pejabat di pemerintah Yaman mengatakan bahwa serangan yang terjadi di Yaman Selatan pada tanggal 17 Desember tahun lalu itu, sasarannya adalah kamp pelatihan al-Qaeda. Dan berdasarka investigasi Amnesty Internasional bahwa serangan itu telah menewaskan 55 orang, termasuk 14 orang yang diduga militan, 14 perempuan, dan 21 anak-anak (mediaumat.com, 8/6/2010).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*