Hizbut Tahrir: Amerika Berencana Untuk Tetap Menduduki Irak

Hizbut Tahrir berkata dalam sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Direktur Kantor Informasi Pusat, Utsman Bakhasy (17/6) bahwa pernyataan Presiden Obama tentang perubahan kebijakan Amerika terhadap dunia Islam hanyalah tipuan dan penyesatan opini umum untuk menyelamatkan Amerika dari berbagai kesulitan, menjaga kepentingannya, dan memperbaiki citra para anteknya di wilayah ini. Dan di atas semua itu adalah untuk menetralkan negara Islam dari inti konflik dan perang sebenarnya yang selama ini dilancarkan oleh Amerika terhadap Islam dan kaum Muslim.

Pernyataan pers Hizbut Tahrir ini adalah sebuah komentar atas berita yang dipublikasikan di surat kabar Amerika, Washington Times (16/6), yang menyatakan bahwa “Departemen Luar Negeri AS meminta Departemen Pertahanan (Pentagon) untuk membentuk pasukan kecil di Irak, dan membekalinya dengan senjata berat, termasuk helikopter Black Hawk, kendaraan lapis baja, alat-alat transportasi, kapal tanker, bahan bakar, dan alat pengintai,” setelah penarikan pasukan AS pada tahun 2011.

Surat kabar itu mengatakan bahwa “Pejabat Departemen Luar Negeri AS meminta Pentagon untuk menggunakan perusahaan keamanan swasta, seperti perusahaan KBR,” yaitu perusahaan pemilik warisan kuat dalam melayani semua proyek Pentagon, mulai dari Perang Vietnam hingga Irak dan Afghanistan. Perusahaan ini akan melaksanaan proyek dengan nilai ratusan juta dolar untuk kepentingan Pentagon.

Hizbut Tahrir menganggap hal ini sebagai penegasan bahwa Amerika telah menginvasi Irak untuk tetap menguasainya, dan menjarah sumber daya alamnya. Sehingga untuk itu Amerika memastikan bahwa keberadaan militer, intelijen, dan diplomasi di kawasan itu, adalah yang terbesar di dunia.

Hizbut Tahrir menambahkan: “Untuk itu Amerika menyiapkan para agen di tingkat politik dan agama, menebarkan kehancuran dan kebinasaan, mengobarkan konflik etnis dan sektarian, sebagai pintuk masuk untuk membagi Irak menjadi tiga entitas etnis yang saling bermusuhan, yaitu Kurdi, Syiah dan Sunni, dengan bantuan para anteknya di negara-negara tetangga, seperti Turki, Iran dan Suriah, untuk menstabilkan situasi politik dan keamanan, yang menjamin pendudukan Amerika tetap dalam situasi aman dan stabil.”

Dalam pernyataan persnya, Hizbut Tahrir mengajak umat untuk menyadari apa yang disebutnya dengan “tipu daya Amerika terhadap umat”, dan keinginan kuat Amerika agar umat tetap dalam belenggu perbudakan di bawah slogan demokrasi. Karenanya, Hizbut Tahrir menyerukan kepada umat agar umat segera menyadari fakta keterlibatan rezim-rezim antek yang senantiasa memberikan pelayanan terhada imperialis Amerika.

Hizbut Tahrir menyeru “anak-anak kaum Muslim yang ikhlas agar meletakkan tangannya bersama tangan para pengemban dakwah yang ikhlas untuk mendirikan negara Islam yang akan membebaskan umat dari belenggu, dan memimpin umat untuk membebaskan manusia dari Hulagu zaman ini.” (pal-tahrir.info, 17/6/2010).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*