MHTI dan Muballighat Jatim Tolak Pornografi
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan para muballighat Jawa Timur menyatakan sikap berkaitan dengan fenomena maraknya video porno.
NURUL IZZATI Ketua DPD Muslimah HTI Surabaya menyatakan lima seruan. Pertama, seks bebas harus dianggap sebagai sesuatu yang merusak masyarakat dan bukan hak individu yang bisa dilakukan siapa saja.
Selain itu, kasus video porno haruslah dipandang sebagai sesuatu yang mengancam generasi dan masyarakat. Seruan ketiga, HTI dan muballighat meminta adanya penolakan dari masyarakat dan negara, bukan hanya terhadap penyebar, tapi juga kepada pelaku seks bebas atau perzinahan.
Yang keempat, harus ada upaya sungguh-sungguh untuk menumpas habis bentuk pornografi, pornoaksi dan seks bebas. Ini, kata NURUL adalah tanggung jawab negara.
“Dan kami bersama para muballighat, satu-satunya yang bisa menghentikan semua itu adalah penerapan syariah Islam yang kaffah,” kata NURUL pada MARTHA reporter Suara Surabaya, Minggu (20/06).
Terakhir, HTI dan para muballighat memandang biang kerusakan dari segala kerusakan masyarakat adalah masuknya dan diterapkannya kapitalisme dan liberalisme.
Selain menggalang tanda tangan bersama muballighat sebagai bentuk simbolik pernyataan sikap atas maraknya video porno, HTI juga berencana menggelar aksi damai pada Selasa (22/06). Mereka akan menyerukan kepada wakil dari negara untuk memperhatikan persoalan pornografi dan pornoaksi. Sebab, kasus semacam ini bukanlah pertama kali dan bisa bertambah banyak.(suarasurabaya.net, 20/6/2010)
Setuju banget sama MHTI dan para Muballighat Jatim, berantas pornografi dan pornoaksi samapai ke akar-akarnya.