HTI Press. Bulan Juni 2010 menjadi momen menggemanya seruan Syariah dan Khilafah di kota Medan . HTI-Sumut melakukan serangkain kegiatan di bulan Juni, dalam rangka usahanya untuk terus menggemakan perjuangan penerapan Syariah dan penegakan Khilafah di seluruh dunia, dan Medan adalah bagian dari tempat seruan global itu ikut digemakan.
Ahad (20/06/2010) pukul 09.00 – 12.00 wib, HTI-Sumut mengadakan Tabligh Akbar dengan tema “Meraih Ketakwaan Hakiki Dengan Menegakkan Syariah dan Khilafah ”, bertempat di Mesjid Juang ’45 jalan Prof.Muhammad Yamin/Serdang. Tabligh Akbar ini dihadiri ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat, baik wartawan, ustadz, ibu-ibu perwiritan dan tokoh masyarakat, bukan hanya dari Medan, tetapi juga dari Binjai, Sergai, Tanjung Morawa dan Padang Sidempuan.
Di hari yang sama pukul 14.30 – 17.00 wib, HTI-Sumut juga mengadakan Halqah Islam Peradaban (HIP) dengan tema “Revitalisasi Peran Politik Ulama” yang dihadiri 150 Ulama, Ustadz dan Ustadzah dari beberapa daerah di Sumatra Utara. Acara HIP ini diadakan di Gedung Balai Latihan Pertanian jalan A.H. Nasution Pangkalan Mansyur Medan. Pembicara yang ditampilkan pada acara ini adalah Ustadz. Rosyidin Bima , MA (Dir. Ponpes ar_Raudhatul Hasanah Medan) sebagai pembicara I serta Ustadz Junaidi Ath_Thayyibi (DPP HTI) sebagai pembicara II.
Acara HIP ini terasa hangat dan bersemangat, para Ulama, Ustadz dan Ustadzah banyak yang bertanya lebih dalam tentang HTI, dan mendapat penjelasan bahwa peran politik ulama dalam kebangkitan Islam sangat penting. Dan peran politik ulama yang shahih adalah ikut dalam perjuangan penegakan Syariah dan Khilafah, bukan politik praktis dalam bingkai Demokrasi Sekuler, inilah yang ditegaskan oleh pembicara II Ustadz Junaidi Ath_Thayyibi (DPP HTI). Selain itu juga ada peserta yang menumpahkan rasa kecewanya atas aktivitas politisasi ulama oleh parpol islam, hal ini menarik karena memang pada hari sabtu (19/06/2010) kota Medan baru melaksanakan PILKADA yang menyebabkan pecahnya suara umat islam dan dipolitisasinya ulama untuk meraih suara oleh dua calon yang keduanya tidak layak menurut Islam. Inilah yang kembali di pertegas oleh Ustadz Junaidi Ath_Thayyibi agar para ulama segera sadar atas peran politiknya, beralih dari mendukung agenda sekulerisme dengan segala turunannya menjadi pendukung perjuangan Syariah dan Khilafah.
Sedangkan pada hari Senin (21/06/2010) pukul 10.00 -12.00 wib, HTI-Sumut juga mengadakan aksi long march dengan tema “Selamatkan Generasi Dari Pornografi Dan Seks Bebas Dengan Syariah Dan Khilafah”. Aksi ini dimulai dari Lapangan Merdeka Medan(Jl. Kereta Api Medan) sebagai titik kumpul menuju kantor DPRD-Sumut (jl.Balai Kota) dan kembali diakhiri di Lapangan Merdeka Medan . Dalam Aksi ini HTI-Sumut kembali mengingatkan umat akan kejahatan moral yang semakin merusak kehidupan social umat terutama generasi muda, munculnya video porno artis yang bisa diakses dengan mudah oleh generasi muda via internet bukanlah hal baru, tetapi telah menjadi hal berulang dan terus menerus tanpa penanganan serius dari Negara. Hal ini menunjukkan kebejatan moral ini dilegalisasi oleh Negara dan Umat di fasilitasi untuk menikmatinya, serta para pelaku beserta pihak yang terkait tidak pernah dikriminalkan padahal telah jelas kejahatan moral yang dilakukannya, inilah buah penerapan hukum dari system Demokrasi Sekuler. HTI menyerukan penerapan Syariah dan Khilafah sebagai solusi total dari hal ini, karena hanya khilafah yang dapat menjaga moral umat dan menegakkan hukum terhadap pelaku, yang akan menimbulkan efek jera dan bukan system yang lain.
Semoga peluh keringat dan rasa lelah para aktivis HTI-Sumut dalam rangkaian aksi menggemakan Syariah dan Khilafah di bulan Juni ini menjadi pelecut semangat dan amal soleh disisi Alloh. Amin (Marwan/Lajnah I’laniyah Hizbut Tahrir Indonesia Sumatra Utara.[]
allahu akbar. kemenangan islam akan segera datang