HTI Press. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Jawa Timur, Jum’at (25/6) menggelar aksi tolak kenaikan TDL untuk mengungkap kebobrokan demokrasi anak emas kapitalisme. Demokrasi berbuah ulang penderitaan rakyat, mengatas namakan wakil rakyat atau pemerintah yang dipilih oleh mayoritas rakyat lahirlah kebijakan yang justru jauh dari kepentingan rakyat. Seperti banyak diberitakan selasa (15/6) rapat komisi VII DPR dengan menteri ESDM Darwin Saleh menyetujui kenaikan TDL untuk semua golongan. Sudah menjadi lagu lama penguasa negeri ini, alasan yang dikemukakan pemerintah adalah untuk mengurangi beban subsidi. Kekurangan alokasi dana subsidi listrik tahun 2010 sebesar 4,85 Triliun dari 60 Triliun, dibebankan kepada golongan mampu lewat kenaikan TDL.
Dengan pemikiran yang mendalam, disaat rakyat dalam kesulitan kenaikkan TDL merupakan bentuk teror terhadap rakyat yang dilakukan oleh DPR dan pemerintah. Kenaikan TDL adalah kedzaliman bagi rakyat. Karena meskipun tarif pelanggan 450 VA dan 900 VA tidak naik, namun yang pasti ada efek domino dari kenaikan TDL , yang tetap saja akan berpengaruh pada beban ekonomi rakyat kecil.
Aksi yang diawali longmarch dari depan Kantor Gubernur menuju Gedung DPRD Jatim, secara sungguh-sungguh diikuti oleh ratusan Syabab dan simpatisan Hizbut Tahrir yang datang dari Surabaya dan sekitarnya. Mereka membawa spanduk panjang yang bertuliskan : Tolak kenaikan TDL, Sejahterakan Rayat dengan Syariah dan Khilafah. Selamatkan Indonesia dengan Syariah dan Khilafah. Kapitalisme Sejahterakan penguasa, Syariah sejahterakan umat. Kibar Alliwa dan Arroya menyertai rute perjalanan mereka. Kalimah takbir dan Tahlil membahana menyambut seruan penolakan kenaikan TDL yang disampaikan orator ustadz Abdul Hamid, Ustadz Haris, Ustadz Budiarjo dan yang lainnya.
Sementara itu, perwakilan HTI Jatim yang dipimpin Ketua HTI DPD Jatim Ustadz Khoiri Sulaiman berhasil menemui para anggota dewan. Rombongan yang diikuti oleh Ustadz dr. Muhammad Usman, Ustadz Fikri dan Ustadz Hisyam ditemui 4 orang anggota dewan subhan (PKS), sabron (GOLKAR & KA KOMISI A), Giono (PDIP) dan Satu anggota dari Partai Gerindra di ruang Panitia Anggaran. Pihak DPRD menerima dan memahamii aspirasi penolakan TDL ini ,dan menawarkan untuk bersama mengawal langsung ke Jakarta. Mereka melihat bahwa HTI peka dan getol sekali membela kepentingan-kepentingan umat yg biasanya hanya diusung mahasiswa atau LSM, tapi tidak oleh ormas keagamaan. Salah satu Anggota dewan yang hadir, menyampaikan carut marut negeri ini memang karena negeri ini salah asuhan,jika dengan syariah maka yakin tidak akan terjadi seperti sekarang.
Seruan penolakan TDL dan seruan untuk meninggalkan kapitalisme, menggantinya dengan Syariah dan Khilafah terus disampaikan, sambil dibagikan Buletin Alislam, dan Nashroh bagi pengguna jalan dan masyarakat yang melintas didepan Gedung DPRD jatim. Dibawah komando ustadz umar syahid dan Ustadz Anwar Jabir aksi ditutup doa tepat tiba waktu Sholat Ashar. ALLOHUAKBAR. (ar/ilham/lijatim)
Di banjarmasin juga dilaksanakan aksi tolak kenaikan TDL lihat beritanya di
http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/50/2043
dan
http://banjarmasinpost.co.id/read/artikel/2010/6/27/48455/kenaikan-tdl-sengsarakan-masyarakat