HTI Press. Pada hari Rabu, tanggal 23 Juni 2010 sekitar dua ratus massa HTI Kalteng bersama pelajar, mahasiswa, dan santri pondok pesantren melakukan aksi menolak pornografi dan seks bebas. Aksi dimulai dengan longmarch dari Masjid Aqidah menuju Bundaran Besar Kota Palangka Raya. Di sepanjang jalan longmarch, para orator yang berada di atas mobil komando secara bergantian menyerukan agar seluruh komponen umat menyatukan pemikiran, perasaan dan aksi untuk menolak segala bentuk kemaksiatan, terutama pornografi dan seks bebas yang sudah sangat memprihatinkan.
Sesampainya di Bundaran Besar yang merupakan jantung Kota Palangka Raya, perwakilan pelajar, mahasiswa, guru, pondok pesantren dan HTI melakukan orasi. Secara lantang, orator dari perwakilan pelajar berkata “Wahai Presiden, jika Anda bersedih melihat pornografi dan seks bebas yang kian merebak, maka kami lebih sedih lagi menyaksikan Anda berdiam diri atas semua itu”. Seruan itu lantas disambut gemuruh takbir dari peserta aksi.
Sementara itu Ust. Surya Taufiq, pimpinan Pondok Pesantren Al Hafizh, menyerukan agar pemerintah segera mengadopsi hukum-hukum yang bersumber dari syariah Islam untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. Menurut beliau, semua bencana sosial yang terjadi di negeri ini disebabkan pemerintah dan masyarakat tidak menerapkan hukum Islam secara kolektif, dan hal itulah y mengakibatkan hidup tidak barokah.
Aksi yang mendapat liputan luas dari media massa lokal dan nasional ini ditutup dengan pernyataan sikap HTI yang disampaikan oleh Ust, Khomeini, Humas HTI Kalteng. Para peserta aksi kemudian berjalan menuju masjid Aqidah dengan tertib. [LI HTI Kalteng].
Kita geram dengan semua ini, sehingga Saudara-saudara kita di berbagai daerah melakukan aksi Tolak Pornografi dan Seks Bebas, tapi mengapa masih banyak masyarakat yang mendukung para pelakunya bahkan para fans menangis2 ketika melihat sang aktor dpenjara? Na’uudzubillah…. inilah buah dari sistem demokrasi