RI-Turki Sepakati Kerja Sama

Indonesia dan Turki hari Selasa (29/6) menandatangani rencana peningkatan kerja sama, antara lain dalam bidang ekonomi, sosial kebudayaan, pariwisata, dan pertahanan, yang dituangkan dalam delapan nota kesepahaman.

Rangkaian nota kesepahaman disepakati dalam pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan delegasi Turki pimpinan Presiden Abdullah Gul di Ankara, ibu kota Turki.

Kedelapan nota kesepahaman secara rinci meliputi kerja sama bidang teknis, pertahanan, industri kecil dan menengah, penukaran kebudayaan, transportasi laut, pengembangan tenaga kerja, investasi dan koperasi, serta televisi TVRI dan televisi Turki TRT.

Dalam konferensi pers bersama, Presiden Gul dan Presiden SBY menekankan pentingnya peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral.

Presiden Gul mengakui kunjungan Presiden SBY dan rombongan sebagai sesuatu yang sangat bersejarah sebagai lawatan pertama kepala negara Indonesia dalam tempo 25 tahun. Kunjungan terakhir berlangsung tahun 1985 oleh Presiden (waktu itu) Soeharto.

Menurut Gul, hubungan Turki dengan Indonesia (pada era kesultanan Nusantara) sudah berlangsung sejak abad ke-16 ketika negara itu berada di bawah Imperium Ottoman. Hubungan itu terus berlanjut dari waktu ke waktu sampai sekarang.

Presiden Gul mengapresiasi Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Pemimpin Turki itu juga menyatakan pentingnya posisi Indonesia sebagai negara kaya sumber daya alam dengan topangan 235 juta penduduk. Lebih jauh Presiden Gul menyinggung kemungkinan bebas visa untuk memperlancar pertukaran kebudayaan dan perdagangan kedua bangsa.

Sementara itu, Presiden SBY menegaskan pentingnya hubungan dan kerja sama dengan Turki sebagai bangsa dan negara yang sedang memacu pertumbuhan ekonominya seperti Indonesia. Selain menyinggung nota kesepahaman, Presiden SBY juga menyampaikan terima kasih kepada Turki yang membantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004.

Presiden SBY menyinggung pula tentang kemungkinan kerja sama bidang investasi kedua negara. Lebih lanjut, Presiden SBY mengemukakan, pembicaraannya dengan Presiden Gul tidak hanya menyangkut isu bilateral, tetapi juga regional dan global.

Khusus menyangkut isu Palestina, Presiden SBY menyatakan, posisi Indonesia dan Turki sama. Kedua negara mendukung pembentukan negara Palestina merdeka dan berdaulat di Tanah Airnya sendiri. Dalam pertemuan bilateral, menurut Presiden SBY, juga dibahas tentang pentingnya dialog peradaban serta perlunya mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Pidato di Parlemen

Sambutan hangat atas kunjungan Presiden SBY tidak hanya diperlihatkan dengan penghormatan resmi secara militer dengan 21 kali tembakan salvo, tetapi juga diberi kehormatan untuk berpidato di depan parlemen, yang jarang diberikan kepada pemimpin asing.

Pidato Presiden SBY antara lain berisi apresiasi dan terima kasih atas bantuan masyarakat dan Pemerintah Turki terhadap korban gempa dan tsunami di Aceh tahun 2004.

Lebih jauh, Presiden SBY menekankan pentingnya kerja sama Indonesia dan Turki pada level bilateral, regional, dan global karena tantangan yang dihadapi dunia sangat kompleks.

Tantangan itu menyangkut penataan kembali perekonomian global agar lebih seimbang dan stabil, pentingnya dialog peradaban, proses demokratisasi, penyelesaian berbagai konflik, dan antisipasi perubahan iklim.

Presiden SBY juga menjadwalkan pertemuan dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan hari Selasa sore, atau Selasa larut malam waktu Indonesia. Presiden SBY dan Ny Ani Bambang Yudhoyono bersama sejumlah anggota kabinet dan pejabat tinggi negara tiba di Ankara hari Senin malam waktu setempat atau Selasa larut malam waktu Indonesia untuk kunjungan tiga hari setelah mengikuti pertemuan puncak G-20 akhir pekan lalu di Toronto, Kanada.

Selanjutnya, Presiden dan rombongan ke Istanbul hari Rabu ini sebelum bertolak ke Arab Saudi hari Kamis, antara lain untuk ibadah umroh. (kompas, 30/6/2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*