Selama delapan bulan pertama masa kerjanya, DPR periode 2009-2014 dinilai cenderung lebih bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri atau partainya. (kompas.com,30/6)
KOMENTAR:
Dalam sistem demokrasi meniscayakan tirani secara sistemik yang mengatasnamakan kepentingan rakyat. Wajah politisi yang oportunis adalah produk khas sistem politik sekular demokrasi. Saatnya umat Islam mengubur demokrasi diganti dengan sistem Islam.
Mau sampai selesai masa jabatannya pun mereka masih akan terus dan selalu memperhatikan kepentingan pribadi atau partainya. Itu sudah pasti…
Makanya kembali pada sistem yang mampu memaksa mereka untuk bekerja untuk rakyat, bukan berharap pada sistem yang membuat anggota DPR mengerjai rakyat.