Kantor Media Hizbut Tahrir
Wilayah Bangladesh
No : 270510/03
Tanggal : 13 Jumaduts Tsani 1431 H/27 Mei 2010 M
Keterangan Pers
Elang Rakus Amerika Mengumumkan Bahwa Bangladesh Adalah Mangsanya
Hizbut Tahrir Menyeru Kaum Muslim untuk Menumbangkan Penguasa dan Menegakkan Daulah Khilafah Sebelum Amerika Bisa Menduduki Seluruh Negeri
Pusat Kajian Kongres Amerika (CSR) melansir laporan terperinci tentang pandangan Amerika terhadap Bangladesh. Laporan itu dilansir tertanggal 1 April 2010 dan disiapkan oleh ahli dalam urusan Asia, Burce Vaughan, dengan judul “Bangladesh: Perkembangan Politik, Strategi dan Kepentingan Amerika”. Laporan itu menyebutkan kepentingan ekonomi Amerika di kawasan dalam bidang perdagangan dan sektor perminyakan, mengusung slogan kosong seperti “penguatan demokrasi” dan “mendukung pembangunan” … dll. Laporan itu memfokuskan pada tujuan-tujuan Amerika di Bangladesh, yaitu:
- Memanfaatkan Bangladesh sebagai pangkalan untuk menghadapi “teroris” dan “ekstremis Islam”.
- Penguatan hubungan militer, khususnya antara komando Amerika di kawasan sekitar pasifik dan militer Bangladesh.
- Memanfaatkan posisi geografis Bangladesh yang strategis untuk merealisasi kepentingan-kepentingan Amerika di bawah tema “Realisasi keseimbangan di antara kekuatan di kawasan, Cina, dan India”.
Laporan itu dan laporan-laporan lainnya merupakan bukti bahwa apa yang diperingatkan oleh Hizbut Tahrir kepada masyarakat tentang rencana-rencana Amerika melawan negeri ini bukanlah teori konspirasi belaka. Dan inilah elang Amerika yang rakus telah mengumumkan secara terang-terangan bahwa Bangladesh dan kaum Muslim di sana adalah mangsanya. Bisa jadi Amerika berkonspirasi melawan Cina yang tidak berarti banyak bagi kita. Konspirasi AS terhadap Cina itu lebih kecil keburukannya dari rencana-rencana AS melawan kaum Muslim. Rencana-rencana AS menentang Cina bukan dalam rangka mencaploknya atau melakukan berbagai kejahatan genosida terhadap rakyat Cina. Sedangkan rencana imperialisme terhadap kaum Muslim, maka itu mencakup pendudukan dan genosida supaya bisa menghalangi kembalinya Islam sebagai akidah politik dengan kembalinya Khilafah. Penasihat keamanan yang baru untuk Perdana Menteri Inggris yang juga mantan komandan militer Inggris di Afganistan jenderal Richard Danant dalam wawancara dengan stasiun radio BBC menegaskan hal itu. Ia mengatakan: “Di sana terdapat rencana kaum Islamis yang jika tidak dilawan dan dihadapi di selatan Afganistan atau di Afganistan atau di Selatan Asia, maka masalahnya akan membesar. Ini adalah point penting. Dan kita saksikan perluasan rencana itu dari selatan Asia ke Timur Tengah sampai ke Afrika; hingga berubah menjadi Khilafah sebagaimana pada abad ke empat belas dan lima belas”.
Para salibis Amerika dan kaum imperialis berupaya sungguh-sungguh di kawasan ini untuk menghalangi menyatunya Pakistan, Bangladesh, Indonesia dan Asia Tengah menjadi titik sentral Daulah Khilafah. Itulah arti ucapan mereka memerangi apa yang dinamakan “teroris” dan menangkapi “ekstremis”. Itulah yang menjadi sebab penguatan kerjasama militer dan eksistensi AS secara militer di kawasan ini. Mereka memperalat budak-budak para antek mereka seperti Zardari, Karzai, Gilani, Hasina dan Khaleda untuk mengimplementasikan rencana-rencana tersebut. Mereka para pengkhianat itulah yang membantu Amerika mencaplok kawasan dari satu sisi dan dari sisi yang lain menangkapi dan memenjarakan syabab Hizbut Tahrir karena telah menguliti tuan mereka Amerika.
Hizbut Tahrir di Bangladesh menyeru kaum Muslim untuk bergabung dalam barisannya untuk menyatukan daya upaya dalam menghadapi rencana-rencana Amerika. Sebagaimana Hizbut Tahrir menyeru kaum Muslim untuk menutup diri dari para penguasa yang menyeru untuk menjalankan kerjasama militerisme dengan musuh-musuh (Amerika). Sebagaimana juga menyeru mereka untuk menumbangkan pemerintah ini dan mendirikan Daulah Khilafah sebelum Amerika menyempurnakan pendudukannya atas negeri ini secara keseluruhan.