Gelora MMI di Amuntai
HTI Press. “Bagaimana Ibu-ibu? Setuju dengan penerapan syariat Islam?” Demikian pertanyaan Ustadzah Amilah Hanif, S.Pd kepada ibu-ibu yang menghadiri Majelis Taklim. Sekitar 60 orang ibu-ibu yang berhadir mengangguk-angguk setuju. Bahkan pembina Majelis Taklim sekaligus pemilik rumah, Ustadzah Hj Noorkhalisah an-Najwa berkali-kali bertakbir penuh semangat.
Berbagai masalah yang menghimpit kehidupan rumah tangga, mulai dari masalah ekonomi, penghasilan yang pas-pasan sementara kebutuhan hidup terus meningkat. Belum lagi permasalahan sosial, pergaulan bebas remaja, narkoba, hingga perselingkuhan dan perceraian. Semua permasalahan yang terjadi akibat dari penerapan sistem kapitalisme dalam kehidupan.
Sebelumnya diputar cuplikan acara Muktamar Muballighah Indonesia yang menggambarkan semangat para muballighah seluruh Indonesia untuk menjadi bagian dari pemecah masalah (problem solver) yang dihadapi umat ini, dengan menjadikan syariat Islam sebagai solusi. Panas dari gelora MMI inilah yang digulirkan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Hulu Sungai Utara pada hari Kamis, 17 Juni 2010 ketika mengunjungi Majelis Taklim yang bertempat di rumah Ustadzah Hj. Noorkhalisah an-Najwa Desa Jumba Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sebagai salah satu peserta MMI, Ustadzah Hj. Noorkhalisah an-Najwa sangat mendukung perjuangan penegakan syariah dan Khilafah.
Tak mau kalah dengan ibu-ibu, sekitar 25 orang remaja putri antusias mengikuti Daurah Islamiyah yang diadakan oleh Mulimah Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Hulu Sungai Utara pada hari Ahad, 20 Juni 2010 bertempat di Asrama Putri Buntok Aluh Itah. Pelajar dan mahasiswa Muslim juga tak luput dari ancaman, berbagai ide-ide sesat dan merusak seperti hedonisme, materialisme, dan liberalisme mengepung remaja yang dijajakan melalui media massa dan internet. Sehingga para remaja harus membentengi diri dengan akidah yang kuat, pemahaman Islam yang benar, serta berupaya untuk mendakwahkan Islam di kalangan remaja. Cuplikan video MMI juga disajikan pada sesi materi Dakwah.
Suasana Daurahpun tak kalah semangat, terlebih saat sesi diskusi membahas fenomena-fenomena yang marak seperti idola bola dan peredaran video porno para artis. Para peserta menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap piala dunia yang melenakan bahkan hampir menjadi pemujaan pada pemain sepak bola. Begitu pula dengan peredaran video porno artis yang merusak mental, kepribadian dan keimanan generasi muda. Supaya terhindar dari gerusan liberalisme tersebut, mereka akhirnya menyetujui mengikuti pembinaan yang ditawarkan oleh MHTI (MHTI-Amuntai)
al-khamdulillah……ayo terus bergerak dan berdakwah untuk syariah dan khilafah
Salut untuk HTI/MHT, sekarang udah bisa menyentuh masyarakat ‘bawah’ .. maju terus!
semoga panas semangat MMI terus bergulir di tengah masyarakat
semoga di kampung halaman kami jga bs smangat seperti ibu2 amuntai…salam perjuangan
wa2, subhanallah… ayo !! semangat ibu2 pejuang syari’ah dn khilafah … ^_^ keep struggle
Alhamdulillah . . .
Saya bersyukur bisa menjadi orang amuntai . . . .