Kantor Penerangan Pusat
Hizbut Tahrir
No : M. 1431-10
Tanggal : 08 Rajab 1431 H/20 Juni 2010 M
Uji Coba Rudal India Prithvi-II Mengungkap Sikap Hipokrit Negara-negara Barat
Berbagai berita media massa melaporkan pada Jumat 18 Juni 2010 bahwa India telah sukses melakukan uji coba rudal balistik yang sepenuhnya hasil rancangan sendiri, Prithvi II, yang sanggup membawa hulu ledak nuklir dengan jangkauan 350 km.
Media massa sama sekali tidak melaporkan adanya protes dari negara-negara Barat satu pun atas uji coba itu. Amerika pun diam seribu bahasa terhadap uji coba itu.
Kesuksesan uji coba itu mengingatkan kita terhadap persaingan Barat Rusia dan Jepang untuk memenangkan kontrak pembangunan 16 reaktor nuklir di India. Sementara ketika Pakistan dan China mengumumkan pembangunan 2 reaktor nuklir di Pakistan maka seluruh dunia serentak berdiri dan tidak duduk saja, terutama Amerika sangat ribut memrotesnya. Meski India menolak menandatangani perjanjian proliferasi nuklir, namun Amerika justru memberinya “wortel” bukannya “tongkat” dimana AS terlibat aktif dalam pengembangan nuklir India melalui kebijakan kerjasama teknologi nuklir. Perjanjian kerjasama teknologi nuklir AS dengan India itu ditandatangani pada masa Presiden Bush (2005). Pada tahun 2009 perusahaan Amerika mengerjakan pembangunan instalasi nuklir di India. Pada saat itu, Pemerintah AS memikul tanggungjawab sendiri dengan mengabulkan tuntutan Kelompok Pemasok Nuklir (Nuclear Suppliers Group – NSG) untuk mengijinkan kerjasama nuklir dengan India. Konggres AS mengambil bagian dengan mengangkat tiga dekade moratorium AS atas perdagangan nuklir dengan India. Hal itu secara efektif membuka pintu bagi kekuatan lain di Prancis, Russia, Kazakhstan, Korea Selatan, dan Jepang untuk sama-sama mengklaim satu bagian dari pasar nuklir India yang menjanjikan.
Semua itu bertolak belakang dengan kebijakan Amerika terhadap Iran. Meskipun Iran tidak memiliki senjata nuklir dan telah menandatangani perjanjian non proliferasi nuklir, namun Amerika tetap menjadikan Iran sebagai justifikasi bagi AS untuk membangun dan mengembangkan sistem pertahanan rudal di Polandia dan Czecho, bahkan meski masalah itu beresiko ditentang oleh Russia.
Uji coba rudal paling akhir di India telah menyingkap kepalsuan dan sikap hipokrit barat, terutama Amerika. Masalah itu dan semua masalah internasional yang sedang hangat akan kami bongkar secara rinci dalam konferensi pers internasional yang akan kami selenggarakan di Beirut untuk mengekspos hakikat politik imperialisme yang ditujukan untuk memerangi umat Islam dan menghalangi kembalinya persatuan umat dengan tegaknya Daulah Khilafah, satu-satunya negara yang mampu membebaskan umat manusia dari cengkeraman perbudakan yang dipaksakan oleh negara-negara barat imperialis terutama Amerika.
Utsman Bakhash
Direktur Kantor Penerangan Pusat Hizbut Tahrir
Alamat : Al-Mazraa P.O. Box. 14-5010 Kolombia Center blok B lantai 2 Beirut- Lebanon
Telp : 00961 1 30 75 94 Hp: 00961 71 72 40 43
Email : media@hizb-ut-tahrir.info
Situs : www.hizb-ut-tahrir.info