Polisi Bangladesh mengatakan, Senin, pihaknya telah menahan 200 aktivis partai Islam terbesar negara itu karena melakukan protes kekerasan setelah tiga pemimpin partai penting mereka ditangkap dengan tuduhan dari merintangi polisi hingga penghasutan.
Para aktivis itu menyerang kendaraan-kendaraan, kantor-kantor umum dan sebuah pos polisi di Chittagong, Ahad, ketika partai Jamaat e Islami menyerukan protes di seluruh negeri.
Mereka meminta pembebasan ketiga pemimpin mereka — ketua partai Moulana Motiur Rahman Nizami, wakllnya Ali Ahsan Mohammad Mujahid dan pemimpin penting lainnya Delwar Hosain Saidee — yang ditahan polisi pekan lalu untuk diinterogasi.
Protes juga diadakan di distrik lainnya, tapi polisi berusaha untuk menghindari kekerasan, kata beberapa saksi dan polisi. Menurut polisi, hampir 150 orang ditahan di Chittagong dan tempat lainnya di negara itu.
Jamaat adalah sekutu politik oposisi Partai Nasionalis yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Begum Khaleda Zia, yang telah menuntut pembebasan mereka dan meminta pemerintah PM Sheikh Hasina untuk berhenti “menganiaya” oposisi.
Banyak warga Bangladesh menuduh Jamaat berkolaborasi dengan milter Pakistan pada saat perang kemerdekaan 1971. Sekitar 3 juta orang telah tewas di tangan militer dan para kaki-tangannya dalam perang sembilan bulan itu. (ANTARA, 6/7/2010)