RAMALLAH- Presiden AS Barack Obama menjamin Mahmud Abbas melalui telpon, 9 Juli, mengenai komitmennya pada pembentukan negara Palestina, kata jurubicara pemimpin Palestina itu. “Tuan Obama berjanji pada Tuan Abbas untuk melakukan semua upaya bagi pembentukan negara Palestina merdeka yang hidup dalam keamanan, perdamaian dan stabilitas berdampingan dengan Israel,” kata Nabil Abu Rudeina.
Ia menambahkan bahwa pemimpin AS itu telah menelpon Abbas. Telpon itu dilakukan usai pertemuan PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih dengan Obama, Selasa, di mana kedua pemimpin itu telah membicarakan sejumlah masalah, termasuk perdamaian Israel dengan Palestina yang terhenti. “Presiden Abbas telah menerima telpon dari Presiden Obama menyangkut kejadian-kejadian politik terakhir, khususnya pertemuan Obama dengan Netanyahu,” jelas Rudeina.
Ia menyetakan bahwa Abbas telah menjamin Obama mengenai komitmennya sendiri “pada proses damai yang serius dan berlanjut, dan yang akan menghasilkan diakhirinya pendudukan Israel atas wilayah Palestina … dan pembentukan negara Palestina merdeka”. Abbas menekankan pada Obama peran pemimpin AS itu dalam proses damai yang “serius, kekal” yang dapat menghasilkan pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina, yang telah diduduki sejak 1967, dan pembentukan negara Palestina merdeka.
Gedung Putih mengonfirmasi pembicaraan telpon itu terjadi, mengatakan Obama “menyebut momentun positif yang ditimbulkan oleh peningkatan-peningkatan belakangan ini di wilayah di Gaza dan di Tepi Barat. Peningkatan itu termasuk pengendalian diri yang ditunjukkan oleh kedua belah pihak dalam beberapa bulan belakangan ini dan kemajuan dalam pembicaraan dekat terus-menerus Israel-Palestina.
“Ia dan Presiden Abbas telah meninjau kembali cara-cara untuk memajukan pembicaraan langsung dalam waktu dekat, dalam upaya mencapai perjanjian untuk mengakhiri konflik dan membentuk negara Palestina merdeka yang layak dan hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan dengan Israel” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Obama juga memberi tahu bahwa utusan AS untuk Timur Tengah, George Mitchell, akan melakukan perjalanan ke kawasan itu segera dan menemui Abbas “untuk membangun berdasar momentum ini untuk memajukan tujuan kita bersama”. (republika.co.id, 10/7/2010)