JAKARTA- Mantan Ketua PBNU dan Ketua MPR/DPR KH.Dr.Idham Chalid (88) meninggal dunia di kediamannya di kawasan pendidikan Darrul Maarif, Cipete, Jakarta Selatan, Minggu pagi, pukul 08.00, karena sakit yang diderita selama 10 tahun terakhir. Saiful Hadi, putera mantan Wakil Perdana Menteri II pada era Soekarno itu, mengatakan jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka di Cipete dan akan dimakamkan Senin (12/7) di Pondok Pesantren Darul Quran, milik keluarga, di Cisarua, Jawa Barat.
“Kami mohon doa dan maaf atas wafatnya ayahanda,” kata Saiful, Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara. KH Dr Idham Chalid meninggalkan isteri, anak dan sejumlah cucu. Ia lahir di Setui, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1922.
Idham Chalid adalah tokoh agama, tokoh bangsa, dan tokoh organisasi besar Islam Nahdlatul Ulama dan juga deklarator sekaligus pemimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Suryadharma Ali, Menteri Agama (Menag) yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengatakan bahwa bangsa Indonesia kembali kehilangan tokoh besar dengan wafatnya Kyai Idham Chalid. “Beliau adalah tokoh panutan. Bukan hanya keluarga besar PPP yang kehilangan, tapi seluruh bangsa Indonesia,” katanya.
Menurut Suryadharma Ali, Idham Chalid adalah tokoh bangsa, tokoh agama, tokoh organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU), dan juga deklarator sekaligus pemimpin partai, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pengabdian dan jasa yang telah diberikan oleh Idham Chalid, putra kelahiran Setui, Kalimantan Selatan, pada 27 Agustus 1922 itu tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa dan negara ini, katanya. (republika.co.id, 11/7/2010)
Innalillahi wa inna ilaihi Raji’un.
KELUARGA BESAR HTI MENYATAKAN TAKZIYAH atas wafatnya KH Idham Chalid dengan iringan doa: Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waj’al al-jannata maswahu bi rahmatika ya Arhama ar-Rahimin, waj’al ahlahu min as-shabirina..
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu. Smg Allah mengampuni beliau dan membalas kebaikan-kebaikannya dengan jannahNya. Semoga bermunculan kembali ulama-ulama yang berjuang menegakkan syariah. Hidup persantuan umat islam, hidup perjuangan, hidup tegaknya syariah, hidup khilafah. Allahuakbar!!!!