JAKARTA-Dampak kenaikan TDL sudah mulai dirasakan sektor industri. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofyan Wanandi, menyatakan sejauh ini sudah banyak asosiasi yang mengeluhkan kenaikan TDL dan terancam melakukan pengurangan karyawan akibat ongkos produksi yang naik.
”Di sektor industri sepatu yang terancam 395 ribu orang, dari sektor tekstil rata-rata 20 persen dari 2,5 juta tenaga kerja sektor ini,” ungkap Sofyan kepada Republika, Selasa (13/7).
Menurut Sofyan, untuk menutupi biaya produksi ini, sektor industri paling tidak harus menaikkan harga barang dari 10 hingga 20 persen. ”’Jadi dampak bergandannya sangat besar sekali,” keluhnya.
Sofyan mengungkapkan, kenaikan yang dijanjikan PLN dengan kenyataan di lapangan sama sekali lain. ”Dijanjikan kenaikan PLN itu 10 persen, ternyata apa yang terjadi sekarang PLN boleh naikkan 10 persen dengan catatan beberapa bidang industri kecil tidak boleh naik,” katanya.
Karena sejumlah pelanggan kecil tidak boleh naik sementara PLN harus mendapat pendapatan lebih tinggi, maka bebannya dialihkan ke industri. ”Jadi pelanggan-pelanggan yang tidak terkena kenaikan itu dibebankan ke kita,” keluhnya lagi.(republika.co.id, 13/7/2010)