Workshop Muballighah Ciputat
HTI Press. Pada hari Ahad tanggal 11 Juli 2010 kemarin tepatnya pukul 8.00-12.00 telah berlangsung Workshop Mubaligoh yang dihadiri 20 orang terdiri dari panitia HTI Wilayah Ciputat dan para mubaligoh yang berasal dari Ciputat, Pamulang dan Tangerang Selatan. Acara ini dilenggarakan di Aula Masjid Fatullah UIN, Jakarta. Acara ini merupakan tindak lanjut dari acara Muktamar Mubalighoh Indonesia yang pernah diselenggarakan di Senayan pada 21 April 2010 kemarin dan merupakan hajatan yang diselenggarakan oleh HTI Ciputat. Tema acara ini ‘Dakwah Rosulullah Sebagai Qudwah Dalam Mewujudkan Kejayaan Islam’ karena bertepatan 28 Rajab yaitu selang sehari dari Isra’ Mi’raj dan merupakan runtuhnya khilafah sebagai penggantinya daulah islam yg didirikan oleh rasulullah SAW. Artinya sebagai awal hancurnya kaum muslimin dan aturan-aturan syari’at Nya.
Dari sekian mubalighoh yang hadir, salah seorang peserta merupakan mantan anggota DPRD Tangerang Selatan, yaitu Ibu Tuti Indra. Banyak hal yang ditanyakan oleh Ibu Tuti dalam acara ini. Selama menjabat sebagai anggota DPRD Tangerang Selatan, beliau merasa banyak kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Sampai pada akhirnya beliau mundur dari jabatannya. Di tengah curahan hatinya (curhat), beliau menuturkan banyak manfaat yang luarbiasa dari acara workshop ini. Beliau menuturkan bahwa setelah mengikuti acara ini lebih yakin tentang kebenaran Islam dan menyadari pentingnya ketegasan dalam bersikap serta semakin berani untuk menyampaikan yang benar adalah benar dan salah itu sebagai sesuatu yang salah. Selain itu juga beliau merasa sudah dibukakan paradigma terhadap permasalah yang dihadapi di dunia ini.
Rata-rata peserta menginginkan acara ini terus berlanjut dan bisa diadakan kembali. Acara yang dipandu oleh narasumber dari Surabaya, yaitu Ustdz. Iffah Rohmah, S. Pd. ini cukup ramai dan menarik perhatian para peserta workshop. Tidak hanya pengungkapan fakta dari kerusakan sistem yang ada, ustadzah juga banyak memaparkan tentang peran aktivitas perjuangan politik wanita muslimah sebagai sebuah kewajiban selain sebagai istri dan ibu rumah tangga yang berkepribadian Islam. Karena keterbatasan salah satunya dalam akses informasi, maka para mubaligoh harus berada dalam sebuah jamaah dalam melakukan perjuangan politik yaitu melalui kelompok da’wah atau organisasi supaya bisa mengembalikan penerapan syariat Islam. Dalam penjabarannya Ustadzah mengajak para mubalighoh untuk menyamakan visi dalam menerapkan da’wah sesuai dengan metode rosulullah. Dalam workshop ini para mubalighoh bersepakat untuk melakukan pertemuan bulanan. Mereka meminta ada pembahasan khusus tentang jihad dan terorisme dalam sebuah forum khusus. Semoga acara ini menjadi bagian dari pencerahan ummat menuju diterapkannya syariat Islam. Tentunya melalui lisan para mubalighoh yang ada di Ciputat dan sekitarnya. Amin.[] yuyu rahayu