Muslimah Lampung Peduli Anak

Bandar Lampung, HTI Press. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia wilayah Lampung mengajak muslimah Lampung khususnya untuk menyelamatkan anak dari pornografi dan pornoaksi dengan menerapkan sistem Islam. Sebab, hanya Islamlah sistem yang steril dari pornografi dan pornoaksi yang dapat merusak mental anak-anak.

Ajakan itu mendapat sambutan baik masyarakat. Setidaknya hal itu tampak dari antusiasme peserta Seminar Muslimah Peduli Anak di Aula Kantor PKK Bandar Lampung, 24 Juli lalu. Mereka dengan seksama mengikuti uraian para pembicara dan berebutan mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab.

Seminar bertema “Selamatkan Anak dari Pornoaksi dan Pornografi dengan Syariah” tersebut diselenggarakan sebagai wujud kepedulian Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia terhadap kondisi anak-anak yang saat ini rawan terpapar konten porno.

Tak kurang 50 peserta yang terdiri dari dari praktisi pendidikan di Lampung hadir guna menyimak uraian tiga pembicara yang menjadi narasumber dalam seminar tersebut. Pembicara pertama Dra Nila Tajudin, M.SI, Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak,  yang memaparkan realitas merebaknya pornografi dan pornoaksi dan pengaruhnya terhadap anak bangsa.

Adapun pembicara dua, Alif Sholehah S.Tp, Anggota DPD I MHTI Lampung. Ia  mengungkapkan bahwa sistem kapitalis sekuler sebagai lahan subur pornografi dan pornoaksi. “Konsep dasar sistem kapitalisme yang membolehkan liberalisasi dalam tingkah laku dan kebebasan berekonomi. Jadi, suburnya pornoaksi akibat liberalisasi dan suburnya pornografi akibat sistem ekonomi kapitalis,” tuturnya.

Menurutnya, tidak mungkin mengandalkan perundangan produk sistem sekuler. “Solusi realistis menghadapi pornografi dan pornoaksi adalah mengganti sistem tersebut dalam pengaturan tatanan masyarakat,” tandasnya.

Pembicara selanjutnya, Ade Kumalasari Stp dari DPD I MHTI Lampung. Ia menguraikan solusi integral yang dimiliki islam. Betapa Islam memiliki aturan komprehensif untuk menyelamatkan anak dari berbagai kerusakan termasuk pornografi dan pornoaksi.

Selama seminar berlangsung, peserta mengikuti dengan penuh khidmat dan antusias. Ini terlihat dari pertanyaan dan komentar  yang mereka ajukan langsung. Bahkan ada yang tidak mendapat kesempatan karena banyak sekali yang ingin bertanya. Sebagian besar pertanyaan yang dikemukakan tentang apa yang harus dilakukan sekarang ketika aturan yang ada bukanlah aturan Islam. Dan pertanyaan yang terlontar dari peserta dijawab oleh ketiga pembicara dengan penjelasan yang memuaskan.

Walhasil, guru-guru dari beberapa sekolah pun meminta Hizbut Tahrir mengisi kajian di sekolah tempatnya mengajar. Tidak hanya untuk siswa, tapi juga untuk para guru. Di akhir seminar, setelah ditutup dengan doa, peserta dan pembicara berkumpul untuk foto bersama sebagai kenang-kenangan. Seminar ini pun diliput oleh harian Tribun Lampung.(ul)

Pembicara, Moderator, dan Notulen

Pembicara, Moderator, dan Notulen

Peserta mengikuti acara dengan khidmat

Peserta mengikuti acara dengan khidmat

Seorang peserta mengemukakan pertanyaan pada sesi tanya jawab

Seorang peserta mengemukakan pertanyaan pada sesi tanya jawab

foto bersama antara peserta dengan pembicara

foto bersama antara peserta dengan pembicara

DPD I MHTI Lampung diwawancarai oleh wartawan Harian Tribun Lampung

DPD I MHTI Lampung diwawancarai oleh wartawan Harian Tribun Lampung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*