Wikileaks Ungkap Pembunuhan Sistemik Atas Warga Sipil oleh Tentara AS

Situs Wikileaks (Lihat: http://wikileaks.org/wiki/Afghan_War_Diary,_2004-2010) telah memperoleh lebih dari 90.000 file militer Amerika yang banyak diantaranya bersifat rahasia dan membuat  file-file tersebut bisa diakses oleh jaringan media internasional. Bocoran file-file itu hanya mengungkapkan apa yang telah diketahui oleh umum tapi tidak diberitakan atau diabaikan oleh media Barat pada umumnya. Sumber-sumber Media Barat telah tertarik untuk mendukung pasukan mereka dan mempertahankan pendapat dalam negeri mereka untuk bagi perang itu pada saat meningkatnya jumlah korban perang di pihak Barat dalam perang yang tidak bisa mereka menangkan yang sekarang memasuki tahun kesembilan.

Bocornya file-file rahasia militer itu menunjukkan dilakukannya pembunuhan yang serampangan terhadap kaum perempuan dan anak-anak. Pembunuhan, pembantaian dan pembunuhan bayaran oleh pasukan khusus (Black Ops) terhadap orang-orang yang diduga sebagai pemimpin Taliban. Ini adalah gambaran yang mengerikan dari pembunuhan yang mengungkapkan bagaimana perang itu sebenarnya sedang dijalankan di lapangan. Jumlah korban pembunuhan sebanyak puluhan ribu orang ini jelas bukanlah pembunuhan yang dilakukan insiden terisolasi yang dilakukan oleh individual ‘berperilaku buruk’ seperti yang biasanya disebut oleh militer, pemerintah dan sumber-sumber Media Barat.
Sebagian orang berpendapat bahwa ‘perang adalah kotor’ –  dengan menyiratkan hal yang memalukan bahwa adanya korban jiwa yang tidak bersalah dan tidak diharapkan tidak dapat dihindari. Namun, daftar panjang pembunuhan warga sipil tak berdosa itu selama beberapa tahun perang itu mengungkapkan pelecehan yang mencolok dari aturan-aturan yang berlaku normal tanpa adanya usaha menahan diri, kontrol atau tanggung jawab.

Tampaknya pada Abad ke-21, generasi video-game Barat telah dibesarkan pada pembunuhan sebagai hiburan yang pembunuhnya telah diberi seragam militer, senapan yang hebat dan memiliki hak membunuh yang direstui oleh kebijakan luar negeri Barat.

Reaksi awal dari Pemerintah Amerika dan Inggris – yang pada setiap kesempatan mengatakan kata-kata mantra untuk mengambil hati penduduk Afghanistan – adalah dengan menyanggah  bocoran berita itu sebagai sebagai tidak bertanggung jawab, dan telah membahayakan nyawa para prajurit mereka. Seolah-olah kehidupan kaum perempuan dan anak-anak tak berdosa yang tewas itu tidak bernilai sama sekali. Tidak ada seruan dari para pemimpin liberal itu untuk menyelidiki berbagai laporan tersebut. Pemerintahan yang konon adalah demokratis itu, yang senantiasa berkotbah tentang aturan-aturan dan keyakinan mereka atas HAM, diam dan membuat tuli telinga mereka tentang bagaimana pelanggaran sistematis atas aturan-aturan itu dapat terjadi pada skala besar, dan dalam waktu yang begitu lama.

Ketika pemerintahan barat mencari strategi keluar dari Afghanistan, dengan tetap mempertahankan pengaruh kendali atas Negara itu secara politik dan ekonomi, bocoran file itu belum lagi bisa menjadi pengingat atas pendudukan brutal itu, yang telah menghancurkan kehidupan generasi Muslim di Afghanistan. Rezim Karzi, yang disponsori dan didukung oleh pemerintah barat sangat membabi buta dalam membunuh penduduk sipil yang tak berdosa dan jelas terlibat dalam kejahatan ini.

Seperti halnya dengan Abu Ghraib, Guantanamo, penahanan yang luar biasa, kebohongan mengenai senjata pemusnah massal di Irak – dan sedereat daftar yang panjang – pembunuhan sistemik atas penduduk tak berdosa yang dilakukan oleh orang-orang berbaju tentara dengan legitimasi membunuh telah selamanya membuka aib atas paham kebebasan dan agenda demokrasi. Hal ini telah menyadarkan suatu generasi Muslim untuk mengawasi propaganda Barat, lebih sadar politik dan berusaha mencari jawaban Islam atas pendudukan tanah Kaum Muslim dan bagaimana suatu pemerintah Muslim – Khalifah – akan menjalankan urusan negara yang bebas dari pemerintah asing. (http://www.hizb.org.uk, 28/7/2010)

2 comments

  1. samsul arifin

    begitulah sekarang umatmuslim terutama di negara indonesia juga tidak sadar telah hancurkan melalui media elektronik, internet dan gaya hidup, sekaligus pemerintah kita juga tumpul menghadapi tekanan – tekanan barat yg begitu dahsyat di negara ini.

  2. samsul arifin

    begitulah sekarang umatmuslim terutama di negara indonesia juga tidak sadar telah dhancurkan melalui media elektronik, internet dan gaya hidup, sekaligus pemerintah kita juga tumpul menghadapi tekanan – tekanan barat yg begitu dahsyat di negara ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*