Jumlah korban tewas akibat banjir terburuk di Pakistan terus meningkat dan data terakhir yang disampaikan pemerintah, Minggu (1/8), menyebutkan, jumlah korban telah mencapai 1.100 orang.
Jumlah korban meningkat tajam akibat wabah penyakit yang terbawa air muncul serta minimnya perlindungan bagi korban yang terkena amukan hujan badai. Lebih dari 1,5 juta orang telah terkena dampak hujan lebat, banjir dan tanah longsor di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di wilayah barat laut negera itu. Ribuan rumah dan sebagian besar lahan pertanian juga hancur di wilayah Pakistan yang sudah bertahun-tahun terkoyak perang itu.
“Banjir telah menewaskan lebih dari 1.100 orang di berbagai belahan Khyber Pakhtunkhwa dan berdampak pada lebih dari 1,5 juta orang,” kata Mian Iftikhar Hussain, menteri informasi untuk Khyber Pakhtunkhwa, kepada AFP. “Kami terus menerima informasi tentang hilangnya nyawa dan harta benda yang disebabkan oleh banjir di seluruh provinsi,” katanya. Ia juga menambahkan, dirinya masih kuatir jumlah korban tewas akan terus meningkat. Seorang pejabat senior di Otoritas Manajemen Bencana (PDMA) provinsi telah mengkonfirmasi angka korban tewas itu.
Hussain mengatakan, lebih dari 3.700 rumah telah tersapu banjir, dan jumlah orang yang telah kehilangan tempat tinggal terus bertambah. Ratusan korban selamat kini mencari perlindungan di sekolah-sekolah di Peshawar, kota utama di barat laut Pakistan, dan di Muzaffarabad, ibukota Kashmir Pakistan, setelah melarikan diri dari banjir dengan anak-anak di punggung mereka.
Banjir juga melanda wilayah Afganistan dan menewaskan sedikitnya 65 orang serta mempengaruhi kehidupan lebih dari 1.000 keluarga, kata para pejabat.
Rekaman gambar televisi Pakistan dan foto-foto yang diambil dari helikopter menunjukkan, orang menempel di dinding dan atap rumah yang rusak karena air melewati desa-desa. Muqaddir Khan, 25 tahun, yang melarikan diri dari banjir bersama sembilan kerabat, mengatakan kepada AFP di Peshawar bahwa ia telah kehilangan segalanya. “Saya bekerja keras di Arab Saudi selama tiga tahun dan mendirikan sebuah toko kecil yang tersapu oleh banjir dalam hitungan menit,” kata Khan.
Biro cuaca Pakistan mengatakan, wilayah barat laut negara itu telah terlanda hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mencapai 312 mm (12 inci) dalam waktu 36 jam.
Para korban banjir yang selamat mengeluhkan penanganan yang tidak memadai dari pemerintah. Lebih dari 300 orang korban banjir berunjuk rasa di Peshawar, Minggu. Mereka meneriakkan slogan-slogan yang mengkritik pemerintah provinsi karena tidak memberikan mereka perlindungan yang memadai. (kompas.com, 2/8/2010)
Kasian sodara kita dipakistan kalo mao bantu lewat mana ya mas?