Kantor Media Hizbut Tahrir
Wilayah Lebanon
No : H.T.L 31/15
Tanggal : 23 Sya’an 1431 H/03 Agustus 2010 M
Inilah Bahasa Yang Harus Digunakan Untuk Menyeru Entitas Yahudi
Bentrokan yang terjadi hari ini antara militer Lebanon dengan militer Yahudi setelah tentara Yahudi melewati garis hijau mengingatkan hakikat lama dan pada saat yang sama memuat konotasi baru.
Pertama, mengingatkan bahwa kita menghadapi musuh yang memiliki permusuhan yang langgeng dan tidak bisa dipercaya. Mengingatkan bahwa musuh itu memandang tanah yang didudukinya dan tanah sekelilingnya sebagai tanah yang boleh dimilikinya, ia berhak untuk melanggarnya dan melakukan kerusakan di sana kapan dia mau tanpa pertangungjawaban ataupun pengawasan. Bahkan musuh itu justru mengancam akan mengajukan protes ke DK PBB karena tentara Lebanon menghadang dan menghalanginya untuk melanggar garis hijau. Karena itu, terhadap musuh itu harus diambil sikap permusuhan secara mutlak. Dan bisikan perdamaian dan pengakuan terhadap entitas Yahudi harus dicampakkan dari pikiran meski Yahudi mundur dari tanah yang diduduki. Karena dalam penarikan dari seluruh tanah yang didudukinya maka disana tidak akan ada perdamaian seiring tidak adanya negara yang didirikannya.
Kedua, tampak menonjol bahwa tentara militer Lebanon berinisiatif menghalau tentara Yahudi dan bentrok dengan mereka secara riil berhasil menimbulkan korban di dalam barisan tentara Yahudi dan menggagalkan misi tentara Yahudi. Sungguh kita saksikan dalam insiden ini inisiatif yang baik dari pasukan yang dikatakan bahwa selama ini hanya terlibat dalam konfrontasi militer di dalam negeri. Bentrokan ini benar-benar keluar dari kaedah itu. Sungguh kita berharap inisiatif itu bukan hanya menjadi pengecualian yang tidak merusak kaedah.
Pada saat kita menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tentara yang gugur dalam insiden itu, kita mengingat bahwa medan perang yang paling mulia adalah medan perang menghadapi musuh agressor yang permusuhannya meluas mencakup seluruh tanah yang dianeksasinya di negeri-negeri Islam sejak sebelum tahun 48 sampai hari ini.
Ketiga, serangan seperti yang dilancarkan oleh musuh tersebut wajib menjauhkan kita dari perselisihan dan perpecahan internal untuk mewaspadai bahaya yang nyata di tetangga, bukan malah menjadi pendorong meningkatnya eskalasi seruan provokatif diantara kubu yang berselisih di dalam negeri Lebanon. Bisa jadi itulah yang menjadi salah satu target serangan ini.
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ
dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu (QS al-Anfal [8]: 46)