Sistem Demokrasi Tak Mampu Lindungi Anak dari Pornografi dan Seks Bebas
HTI Press. Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Meulaboh menyelenggarakan Talk Show dengan tema “Kelemahan Sistem Demokrasi Dalam Melindungi Anak dari Pornografi dan Seks Bebas” Sabtu (31/7) di Aula sekdakab Aceh Barat. Acara ini diikuti ratusan praktisi pendidikan seluruh Kota Meulaboh. Antusiasme peserta talk show tersebut terlihat dari berbagai tanggapan, saran dan pertanyaan yang disampaikan para peserta. Kehadiran mereka sebagai wujud perhatian mereka pada dunia pendidikan, perkembangan jiwa anak, dan usaha memberikan perlindungan anak-anak dari pengaruh pornografi serta seks bebas. Acara ini menghadirkan pembicara: Norawati (praktisi pendidikan) dan Ustadzah Rusmanita (DPD II Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Meulaboh). Norawati memaparkan berbagai fakta di tengah masyarakat yang mempengaruhi kehidupan sosial, hingga perkembangan jiwa anak akibat sistem demokrasi yang menyebabkan sistem hukum mandul.
Ustadzah Rusmanita menyampaikan solusi Islam dalam mengatasi problematika sosial dalam kehidupan kaum Muslimin, yaitu dengan mengoptimalkan peran keluarga dan lingkungan yang paham syariah serta peran negara sebagai penerap dan pelaksana sistem Islam. “Negaralah (dalam hal ini Daulah Khilafah) yang akan memberikan perlindungan terhadap anak dari serangan pornografi dan seks bebas yang selama ini menghantui kehidupan generasi bangsa ini,” tandasnya. Acara diakhiri dengan rekomendasi dan follow up bagi peserta melalui training pendidikan berbasis syariah. Wallahua’lambishawab.[]