Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir
No : 37
Tanggal : 20 Sya’ban 1431 H/31 Juli 2010 M
Wikileaks: Kisah Brutal Dan Memalukan Bagi AS dan Sekutunya
Baru-baru ini situs Wikileaks membocorkan 91 ribu dokumen yang mengekspos pembunuhan brutal terhadap warga sipil tak berdosa seperti halnya orang Afganistan yang bersenjata. Disamping itu, dokumen yang bocor itu mengekspos hubungan antara Taliban dan dinas intelijen Pakistan. Pada faktanya, tidak ada yang baru dalam laporan tersebut sebagai kekejaman yang dilakukan oleh agressor yang sudah dikenal di seantero dunia.
Pembocoran dokumen semacam itu melahirkan pertanyaan serius antara lain: Kenapa dokumen itu dikeluarkan pada waktu AS mengumumkan penarian pasukan secara bertahap mulai Juli 2011? Apakah dokumen itu direlease tanpa perhatian dari AS? Presiden AS Barack Obama menunjukkan perhatian tentang klasifikasi dokumen itu. Dia mengatakan meski dia tidak senang tapi tidak ada hal baru yang disebutkan di dalam dokumen yang dibocoran itu. “Bagaimanapun juga hal itu memotivasi kita untuk mengejar tujuan dan target kami yang sudah fix”, ia mengindikasikan rencana keluar yang akan dimulai tahun depan.
Di dalam dokumen yang dibocorkan itu diungkap hubungan dinas intelijen Pakistan dengan Taliban terbukti ada, sehingga itu menjadi tekanan kepada Pakistan untuk berbuat lebih banyak dalam perang ilegal melawan teror, termasuk sama baikya menyaring tentaranya yang memiliki perasaan Islami yang ada di dalam barisan mereka. Sama halnya, hanya dua minggu lalu, Menlu AS Hillary Clinton dalam kunjungannya ke Pakistan ia mengumumkan bayaran 500 juta dolar kepada pemerintah untuk meletakkan tekanan lebih besar kepada pemerintah Pakistan agar mempercepat operasi militer di perbatasan antara Pakistan dan Afganistan sedemikian untuk menahan resistensi melawan invasi Amerika Serikat.
Disamping itu, bocoran semacam itu bukan hal baru bagi Amerika Serikat untuk menyelubungi kegagalan dan kekalahannya di depan bangsanya sendiri. Pada perang Vietnam, beberapa dokumen Pentagon juga dibocorkan sedemikian untuk menjamin bangsa Amerika bahwa perang itu tidak bisa dimenangkan dan harus mundur demi kebaikan Amerika dan para tentaranya. Sesuatu yang memberikan jalan bagi AS untuk keluar dari Vietnam setelah kehilangan lima puluh enam ribu tentara.
Tekanan AS kepada Pakistan untuk bertindak lebih banyak melawan warga sipilnya sendiri dan mereka yang menentang pendudukan AS merupakan indikasi yang jelas bahwa AS ingin melemahkan Pakistan. Sebab mereka tahu bahwa Pakistan memiliki semua yang dibutuhkan untuk diramu menjadi landasan bagi tegaknya Khilafah.
Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir
Al-Mazraa P.O.Box 14-1510 Beirut Lebanon
Telp. 00961 1 30 75 94
HP. 00961 71 72 40 43
E-mail: media@hizb-ut-tahrir.info
Hizb-ut-tahrir.info