HTI Press. Ramadhan bulan agung sebentar lagi tiba. Kedatangannya perlu disambut dengan penuh kegembiraan dan penghormatan yang agung pula. Layaknya kedatangan ‘tamu agung’, seorang Muslim tentu akan melakukan persiapan yang optimal agar bisa meraih taqwa. Taqwa yang seperti apa ? tentu taqwa dalam arti melaksanakan syariah secara kaffah dalam wadah Khilafah. Itulah yang melatarbelakangi DPD II HTI Purbalingga pada hari Jum’at, 6 Agustus 2010 mulai pkl. 13.00 sd 19.00 WIB mengadakan serangkaian kegiatan dalam rangka Menyambut Bulan Ramadhan dengan tema besar : Raih Kemenangan dengan Tegaknya Syariah dan Khilafah; Solusi Islam Terhadap Krisis di Indonesia.
Kegiatan pertama adalah Pengajian Akbar, bertempat di serambi masjid Agung Daarussalam Purbalingga, pk. 13 sd 15.00 WIB. Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta ini menghadirkan pembicara KH. Muhammad Shiddiq Al-Jawi (DPP HTI). Bapak Drs. Heru Sudjatmiko, M.Si (bupati Purbalingga) yang mestinya berkenan memberikan kata sambutan berhalangan hadir dan diwakili Bapak Aly, SP.d (Staff Sekda kab. Purbalingga). Dalam sambutannya beliau, menyampaikan “berbahagia HTI peduli dengan pembinaan umat secara terus menerus. Masyarakat Purbalingga menunggu pencerahan dari HTI”.
Dalam paparannya ust. Shiddiq al-jawi menyampaikan tentang wajibnya umat Islam mengamalkan syariah secara kaffah untuk meraih taqwa. “Karena nabi kita Muhammad SAW memang ditugaskan untuk itu (tidak sekedar tabligh saja yg notabene sebagai tugas nabi), tapi juga menerapkan hukum yang ini adalah tugas seorang kepala negara. Sehingga nabi kita disamping seorang nabi juga adalah kepala negara. Karenanya dalam Islam tidak mengenal sekulerisme – paham yang memisahkan urusan agama dengan kehidupan. Kalau barat (yang notabene Kristen) itu sekuler ya…wajar karena nabi nya saja (Isa a.s) memang bukan seorang kepala negara”
Setelah pengajian akbar, acara berlanjut di kediaman KH. Drs. Munir (mantan Bupati Pemalang) yang selama ini memang intens mendukung perjuangan HTI. Acara yang bertajuk Dirosah Islamiyah ini dimulai pukul 16.00 sd 19.00. Kurang lebih 25 tokoh dan ustadz hadir memenuhi aula. Dalam kesempatan ini Ust. Shiddiq al-Jawi menyampaikan materi berjudul Sekulerisme dalam Pandangan Islam. Banyak pertanyaan dan tanggapan muncul dari kalangan tokoh dan ustadz, diantaranya, “Mengapa HTI tidak bergabung saja dengan salah satu parpol pemilu yang berazazkan dan memiliki cita-cita sama menegakkan Syariah, seperti misalnya, PBB” tanggapan ini muncul dari seorang sesepuh PBB Purbalingga KH. Ahmad Kamal Ismail. Berkat penjelasan Ust. Shiddiq yang gamblang dan meyakinkan, alhamdullilah tokoh PBB tersebut bisa memahami jalan yang ditempuh oleh HTI bahkan merasakan jalan yang ditempuh HTI insyallah yang lebih mendekati kebenaran. Tanggapan lain muncul dari Ustadz Soekarno (wakil Ketua SII Banjarnegara). Yang mempertanyakan tentang Imam Mahdi dulu yang muncul ato Khilafah dulu? Serta tentang apa maksud dari mati jahiliyah jika tidak membai’at Khalifah / Imam” . Acara dirosah ini ditutup dengan doa oleh KH. Ahmad Kamal dan foto bersama. (Humas HTI Purbalingga)