Jakarta – PDI Perjuangan menilai pidato kenegaraan Presiden SBY hanya menggambarkan tentang apa yang akan dikerjakan ke depan. Namun tidak menjelaskan mengapa target periode pertama masa jabatan tidak tercapai.
“Yaitu (target) kemiskinan menjadi 8,2 % dan (target) angka pengangguran menjadi 5,1 % pada tahun 2009,” kata Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (16/8/2010).
Presiden, kata Tjahjo, juga tidak menjelaskan mengapa harga-harga bahan pokok dan biaya pendidikan menjadi naik. Hal itu pun mendorong terjadinya inflasi yang di luar target.
“Slogan Development for All tidak akan bermanfaat apabila rakyat semakin termarjinalkan,” kata dia.
Tjahjo mengatakan, perubahan cara pandang pemerintah haruslah diikuti dengan perubahan kebijakan, sehingga implikasi nyata dapat dirasakan oleh rakyat secara langsung.
Untuk tahun 2011, kata Tjahjo, pemerintah harus mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen dan tanpa defisit.
“Zero defisit, 30 persen APBN untuk infrastruktur pedesaan dan pertanian,” kata Tjahjo. (detik.com, 16/8/2010)
kasihan rakyat di negeri dengan penguasa korup dalam naungan negara kapitalis seperti ini, mereka hanya dijadikan sapi perahan dengan asupan yang telah dipangkas sana sini. rakyat harus mengeluarkan “susu” yang banyak sementara “asupan” mereka dipangkas habis