Sumber media mengatakan bahwa kompleks hiburan terkenal, Disneyland California Selatan mengusir seorang karyawati Muslimah asal Maroko, bernama Iman Boodlal karena menolak untuk melepas jilbabnya saat bekerja di salah satu restoran kompleks tersebut.
Boodlal menyampaikan keluhan kepada Komisi Kesempatan Kerja yang berisi tuduhan bahwa manajemen tempat kerjanya tidak membolehkan dirinya memakai jilbab pada saat bekerja. Bahkan sudah tiga kali ia dipulangkan ke rumahnya tanpa mendapatkan hak-haknya.
Sumber serikat pekerja mengatakan bahwa Boodlal-yang melepas jilbabnya sebelum pergi bekerja-memutuskan untuk melawan aturan ini, setelah ia melewati tes untuk mendapatkan kewarganegaraan AS, yang didapatinya pada bulan Juni lalu.
Sumber itu menambahkan bahwa karyawati Muslimah ini mengungkapkan pada saat mempersiapkan tes kewarganegaraan bahwa konstitusi AS menjamin kebebasan berkeyakinan. Inilah yang membuatnya memutuskan untuk terus memakai jilbab pada saat bekerja.
Namun juru bicara Disneyland mengatakan bahwa kompleks telah menawarkan kepada Boodlal sebuah “solusi yang rasional”, yakni ia boleh tetap memakai jilbab dengan syarat ia bekerja di bagian belakang sehingga para pelanggan restoran tidak melihatnya. Dikatakan bahwa bagi semua karyawan komleks harus memakai seragam.
Karyawati Muslimah itu menolak tawaran yang dinilainya sebagai sebuah bentuk “penghinaan” ini. Ia menambahkan bahwa manajemen Disneyland mengusulkan itu adalah “karena ia berkebangsaan Arab dan Muslim, sehingga mereka tidak ingin melihatnya.” (aljazeera.net, 19/8/2010).
inilah bukti kebusukan demokrasi dalam hal kebebasan berkeyakinan. orang bebas memeluk keyakian dan mempraktikkannya asal bukan keyakinan islam, asal bukan keyakinan mengenakan kerudung dan jilbab di depan publik. sungguh, inilah sifat munafik dan hipokrit dari demokrasi. Jelas sekali bahwa demokrasi sangat membenci islam dan keyakinannya, apalagi jika dipraktikkan oleh ummat islam. inilah salah satu bukti lagi dari sekian ribu bukti nyata yg ditunjukkan Allah SWT untuk kita akan kebusukan demokrasi. Lantas, jika demikian, masihkah kita akan terus membela demokrasi dan mencampakkan Aqidah&Syariah Islam dalam kehidupan umum bermasyarakat dan bernegara? tentu tidak.
jilbab adalah kwjiban ….jgn mau tuk mngglkn jilbabmu sampai kapanpun juaaaaaa
Jilba adalah identitas kaum Muslimah…
apaila kamu mengikuti suatu kaum, maka kamu tergolong dalam kaum tersebut…