Jakarta,-Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 16 Agustus lalu terus menuai kritik. Banyak pengamat menilai bahwa pidato tersebut hanya pencitraan dan tidak menyentuh permasalahan utama yang dihadapi rakyat. Bahkan Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto menilai SBY itu berpidato tidak seperti layaknya seorang presiden berpidato. Tetapi tidak lebih seperti seorang pengamat yang sedang menyampaikan hasil amatannya.
Ismail mengingatkan bahwa SBY itu seorang presiden. Ia bukan seorang pengamat politik, bukan seorang anggota DPR, juga bukan rakyat biasa. Dia adalah seseorang yang ditangannya ada kewenangan dan kewajiban. Jadi semestinya pidatonya itu mencerminkan seorang presiden.
“Tapi saya melihat pidatonya itu baru mencerminkan dia sebagai seorang pengamat,dia potret masalah-masalah yang ada tetapi tidak terlihat langkah dia sebagai seorang presiden,” ujarnya kepada mediaumat.com, Selasa (17/8) petang di Jakarta.
Dia hanya mengatakan tahu banyak pilkada bermasalah, demokrasi mahal, ada ini ada itu, tetapi apa tindakan dia sebagai seorang presiden? “Saya ingin mengatakan daripada dia berpidato seperti itu lebih baik dia diam tetapi banyak melakukan berbagai hal yang diperlukan oleh rakyat banyak!” tegasnya. Misalnya, menerapkan kebijakan praktis soal gas sehingga rakyat tidak diteror lagi oleh ledakan gas; menstabilkan harga-harga agar tidak naik terus.
SBY pun terlalu membesar-besarkan sesuatu yang kecil. SBY menganggap pluralitas terancam, terorisme mengancam. Coba adakan jajak pendapat, tanya rakyat, apa yang sebenarnya paling menakutkan mereka? Bukan pluralisme dan bukan terorisme. Soalnya terorisme itu mengancam apa? itu hanya klaim dari para pejabat, khususnya dari kepolisian. Setelah bom Rizt Carlton kan tidak ada lagi. Bom itu pun relatif kecil ya. Artinya ada masalah lain yang lebih besar yang luput dari perhatian SBY.
Demoralisasi masyarakat misalnya. Itu lebih bahaya lagi dari terorisme. Banyak masyarakat yang putus asa sehingga bunuh diri. Itu kan harus diketahui akar penyebabnya? Itu semua kan terkait erat dengan kebijakan ekonomi yang berakibat menyengsarakan rakyat, ditambah lagi minimnya edukasi keimanan sehingga membuat rakyat rentan stress dan mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.
Jumlah korban bunuh diri ini lebih banyak daripada korban bom. Jadi sebenarnya bahaya mana?”Sehingga saya bependapat, sebagai pengamat pun SBY juga gagal menjadi pengamat yang baik untuk mengidentifikasi masalah negara ini!” ungkapnya.
Ismail pun menyinggung soal toleransi antar umat beragama. Ketika pelanggaran itu menimpa umat mayoritas dianggap tidak ada masalah tetapi umat minoritas selalu membesar-besarkan masalah yang menimpanya. Padahal kalau ditelisik, sebenarnya kesalahan bermula pada umat minoritas itu sendiri.
Hebohnya Jemaah Kristen HKBP di Bekasi, itu sebenarnya kasus kecil yang dibesar-besarkan. Itukan problem mereka sendiri. Problem administratif sebenarnya. Tetapi seolah-olah dianggap sebagai problem penindasan, agama mayoriyas terhadap minoritas. Mereka tidak memenuhi syarat untuk mendirikan gereja. Tetapi tetap mendirikan tempat ibadah, sehingga kan menjadi ilegal, warga setempat jelas saja tidak terima. Kemudian dibesar-besarkan seakan-akan umat yang mayoritas yang bersalah dan tidak toleransi.
Padahal banyak sekali diskriminasi yang ditimpakan kepada umat Islam. Lihatlah umat Islam di Bali, betapa sulitnya umat Islam mendirikan masjid di sana. Umat Islam tidak boleh adzan. Begitu juga umat Islam di NTT, di Papua, nasibnya juga sama. Tapi itu tidak diekspos, jadi seolah-olah yang dijadikan masalah kerukunan itu ketika ada orang non Muslim itu yang punya masalah, kemudian dicaplah orang Islam sebagai tidak toleran. Tetapi giliran umat Islam yang punya masalah tidak dianggap sebagai problem kerukunan antar umat beragama. “Nah, presiden juga lupa menyinggung masalah ini,” ungkap Ismail.
Itu baru sedikit bermasalah dengan umat Islam, itupan karena kesalahan umat Kristen sendiri yang tidak memenuhi syarat administratif mendirikan gereja. Sudah dihebohkan. Lha umat Islam sendiri malah sudah ditembagi oleh pemerintah! Kasus baru-baru ini saja di Cawang itu kan ditembak, dan polisi tidak tahu siapa mereka yang ditembak. Kalau tidak tahu siapa mereka itu, mengapa ditembak? Kalau sudah tahu mati, mengapa kemudian polisi tidak tahu siapa yang ditembak itu? Itukan sebenarnya masalah. Tapi SBY tidak pernah menyinggung-nyinggung ini. Seolah-olah absah kalau orang ditembak begitu saja, dengan cap teroris kemudian dianggap selesai.
“Intinya SBY itu berpidato tidak seperti layaknya seorang presiden berpidato, mutu pidatonya sangat mengecewakan, dianggap sebagai pengamat pun pengamatannya saja sudah keliru.” pungkasnya.[] joko prasetyo
Ketidakadilan terjadi karena tiadanya Khilafah, ayo segera tegakan Syariah & Khilafah dibulan suci ini agar sukses dapat lailatul qadr
Hhhh…. menyedihkan ya pemimpin kita?? rindu rasanya mempunyai pemimpin seperti Abu Bakar ra, Umar bin Khatab ra… Ya Allah, segerakan khilafah tegak, agar kami bisa bangga terhadap pemimpin kami…pemimpin yang peduli dengan rakyatnya, tak hanya peduli terhadap citra dirinya….pemimpin yang mampu membawa umat pada kemuliaan, bukan malah sebaliknya….
pidato SBY menjelaskan seolah-olah tidak terjadi masalah di negri ini… padahal banyak hajat orang muslim ynag di zolimi, contohnya saja keinginan kaum muslim untuk menerapkan syariah dan khilafah tidak di turuti… maklumlah namanya pemimpin yang pro asing (kafir) otomatis ngikut majikanlah… saatnya kembali pada syariah dan khilafah wahai pemimpin!!!!
syari’ah dan khilafah yg kaffah solusi problem ummat
Inilah pemimpin model kapitalis yang hanya perduli pada diri sendiri apa jadinya negara ini,mau dibawa kemana rakyat ini kalo pemimpinnya tdk paham masalah yg dihadapi yg pasti solusinya pun ngawur beda dengan pemerintah islam pemimpin yg bertaqwa sdh pasti syarat utama senantiasa takut kpd Allah dan selalu memakai syari’ah islam dalam segala kesulitan Semoga Khilafah dipercepat tegaknya oleh Allah SWT dan pertolongan Allah diperdekat Amin.
hanya satu kata ‘turun’…dan tegakkan syariat islam forever……ALLAHU AKBAR…….
MUSLIM IS PERFECT RELIGION…KHILAFAH FOREVER ALLAHHU AKBAR………
Dasar jadi pemimpin karena duit ya itu itu…., gak pusing yang penting pulang modal dulu, Ya Robb Segerakan lah Pemimpin Umat Ini yg menegakkan syariah dan khilafah, Bukan pecundang dan penjilat rakyat seperti mereka.
Barangsiapa yg tidak memikirkan ummatnya maka ia bukan dari golongan mereka. Jelas beliau bukan orang indonesia krn berfikirnya bukan untuk mensejahterakan rakyatnya tapi malah menyengsarakannya
Barangsiapa yg tidak memikirkan ummatnya maka ia bukan dari golongan mereka. Jelas beliau bukan orang indonesia krn berfikirnya bukan untuk mensejahterakan rakyatnya tapi malah menyengsarakannya, ya Allah segerakan datngkan kepada kami seorang khalifah yang benar-benar mau memikirkan kami
pemimpin harus melindungi rakyat dengan tindakan nyata bukan hanya komentar kosong jika tidak bisa melindungi rakyat ya tidak usah jadi peminpin
Hehe bener kita nich, punya presiden (unik), yang mintanya cuma di urusin, di lindungin, dikasihanin, dah gitu banyak curhatnya(ngadunya) lg ke rakyat, biar bisa di denger keluh kesahnya, memunculkan iba dan rasa kasihan, ……perasaan keponakan sendiri aja ngak gitu2 banget deh lebaynya ;-)
Allahu Akbar solusi yg terbaik adalah mari kita tegakan syari’at islam.
Ya Allah, ampunilah saudaraku SBY, berilah hidayah pada beliau agar menjadi salah satu agen berdirinya Khilafah Islamiyyah di dunia ini…amiiiin
Ya begitulah SBY….
Mau gimana lagi????….
Solusinya kan sudah jelas…
Kembali kepada ISLAM…
Terapakan Syari’ah Tegakkan Khilafah…
Beres Sudah…
Ah, pidato yang sangat mengecewakan…
Turun sajalah pak presiden….
takutlah pada Allah dan Rasul-Nya…
ya, kan sudah terbukti pada priode sebelumnya ! sekarang tinggal lanjutkan kesengsaraan kalau ngak mau menerapkan hukum Allah SWT…
ya, emang sekarang ini lanjutkan kesengsaraan bagi sebagian rakyat indonesia
owalah…om beye…seperti dy memaksakan diri bwt sok berkompeten mengurusi urusan umat,,jadi y gini lah..dy malah mempermalukan dirinya sendiri di banyak orang…kasian..mending mbok ya tau diri cepet2 lengser aja..sebelum dilengserin…
Beginilah jadinya ketika sebuah negeri diurusi oleh yang bukan ahlinya..
Pasti kehancuran yang akan menimpa umat.
Setelah tau masalahnya apa, ya tentu saja harusnya hanya islam saja solusinya..
Mari kita berjuang kembalikan institusi khilafah dgn pemimpin yang ahli tentunya..
Allaahu Akbar!!!
Itulah negara kita, solusi konkritnya adalah Syari’ah dan khilafah…..
Ana sangat setuju komentar Bung Ismail terhadap Pidato Pak Beye. Mudah2an saja para pemimpin di negara kita ini segera mendapat hidayah dari Allah swt. bahwa seluruh permasyalahan yang dihadapi oleh bangsa kita ini hanya dapat diselesaikan dengan tuntas melalui penegakkan Syari’ah Islamiyah. Allahu Akbar………..!
Memang pikiran SBY hanya setengah untuk Indonesia
Wahai pemimpin2 muslim yg “duduk” di bangku DPR /MPR, upayakanlah agar AQ dan Sunnah Rasulullah SAW dijadikan sbg Sumber dr sgl sumber hukum dan dasar negara.
Karena sy sangat mengharapkan dan akan mendukung hal tsb.
Ya Allah, yang menggenggam jiwa ini, teguhkanlah jiwa ini agar sy senantiasa bejuang menuju Khilafah Islamiyah..
Amin.