HIP Lamongan Edisi 3: Kemaksiatan Buka Tutup, Buah Sekulerisme

HTI Press. Hari Ahad (22/8/10) DPD2 Hizbut Tahrir Indonesia Lamongan mengadakan Halaqoh Islam Peradaban (HIP) Edisi Ketiga bertempat di Gedung PKPRI Jl. Soewoko Lamongan dengan Tema “Kemaksiatan Buka Tutup, Buah Sekulerisme”. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 orang ini dipandu oleh Host Ust Arif Nur Rahman, ST dengan Pembicara Kapolres Lamongan, KH Ja’far Shodiq (Ponpes Al Islam Tenggulun Solokuro), Ust. Antok Edi Yulianto (Ketua DPD2 HTI Bojonegoro), Ust H.Mundhofir Afandi, MEI selaku Humas DPD2 HTI Lamongan, Namun dalam perjalanannya Kapolres Lamongan tidak hadir.

Dalam sambutan pembuka Ketua DPD2 HTI Lamongan ust Fatkur,SPd menyampaikan bahwa upaya menghilangkan kemungkaran adalah sesuatu hal yang sangat penting dilakukan terutama oleh aparat negara. Karena negaralah yang bertanggung jawab untuk menghilangkan kemaksiatan, negara punya kekuatan untuk melakukannya.

Acara yang dilakukan dengan model Talkshow sangat terasa panas  ketika host acara Ust. Arif Nurrahman menanyakan bagaimana sebenarnya kemaksiatan itu bisa terjadi dan bagaimana solusi Islam atas kemaksiatan tersebut. KH.Ja’far Shodiq yang merupakan kakak kandung Amrozi (terpidana mati kasus bom Bali) mengatakan bahwa kemasiatan yang terjadi saat ini merupakan yang disebabkan masyarakat tidak lagi berpegang teguh pada aqidah Islam. Ditambah lagi oleh Negara yang juga tidak lagi mengatur urusannya dengan syariah dari Alloh SWT. Apalagi dalam kondisi bulan ramadhon seperti ini, buka tutup kemasiatan adalah hal yang dilarang oleh Islam dan itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Berbeda dengan KH Ja’far Shodiq, Ust. Antok Edi Yulianto mengatakan bahwa kemaksiatan yang ada karena memang system yang ada ini sudah rusak, ibarat kain sarung, sudang banyak yang bolong-bolong, apalagi sarung yang bolong-bolong tadi kualitasnya juga jelek. Oleh karena itu solusinya bukan menambal sarung yang bolong-bolong tadi tetapi harus mengganti sarung yang baru dengan kualitas yang bagus. Dengan kata lain bahwa sistem demokrasi sekuler (buatan manusia) saat ini sudah rusak, semua yang lahir dari sistem yang rusak hasilnya rusak juga maka system tersebut harus diganti dengan system Islam (system yanga berasal dari Alloh SWT). Berbeda dengan pembicara pertama dan kedua, Ust. H.Mundhofir Afandi, MEI mengatakan bahwa kemaksiatan yang ada adalah buah dari sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan). Oleh karena itu solusinya adalah dengan menerapkan syariah Islam dam bingkai Negara yaitu Khilafah. Dengan bingkai Negara khilafahlah diterapkan syariah Islam yang memberikan rahmad bagi seluruh alam. Tanpa Khilafah umat Islam bagaikan anak kehilangan induknya.

Pada dasarnya ketiga narasumber sepakat terhadap penerapan syariah Islam dalam bingkai Khilafah. Sebagaimana telah di contohkan Rosululloh SAW dan para sahabat.[]

2 comments

  1. maju terus lamongan, khilafah sudah didepan mata, perjuangan tinggal memetik hasil. jangan dengarkan orang-orang yg merasa utopis dg perjuangn ini. Janji Allah akan tegaknya khilafah adalah bekal kita. Allahuakbar, Allahuakbar…..

  2. maju terus lamongan, jangan dengarkan orang-orang yg merasa utopis dg perjuangan ini. janji Allah akan tegaknya Khilafah adalah bekal kita, bergerak dan bergerak wahai tentara Allah, bangun dari tidurmu, khilafah sudah didepan mata, perjuangan tinggal memetik hasil. Allahuakbar, Allahuakbar…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*