HTI Gresik, Maraknya ‘warung pangku’ (warung maksiat) di kec. Manyar kab. Gresik menjadi perhatian tim HTI DPD Kab. Gresik ketika beraudiensi dengan Komisi D DPRD Kab. Gresik. Apalagi di bulan Ramadhan ini kontras dengan citra gresik sebagai kota santri. Selain itu tim HTI juga mempertanyakan tentang penanganan tindak maksiat (pornografi, miras, perjudian atau narkoba) di masyarakat yang berbeda dengan penanganan kasus terorisme yang begitu cepat dan masifnya opini yang dibuat.
Menurut fraksi PKB yang ada di komisi D DPRD kab. Gresik, bahwa pornografi itu masalah perbedaan pendapat. Sehingga tidak sama dengan kasus terorisme. Ditanggapi oleh tim HTI bahwa bagaimana pornografi itu masalah beda pendapat, padahal sudah jelas kerusakannya. Nah inilah mungkin cara pandang demokrasi yang melihat baik buruk hanya dalam pandangan manusia saja. Beliau dari fraksi PKB juga menyatakan bahwa pelaksanaan syariat islam di indonesia akan menimbulkan disintegrasi katanya. Ditanggapi oleh tim HTI Kab. Gresik, bagaimana mungkin syariat islam akan menimbulkan disintegrasi padahal selama ini yang menimbulkan disintegrasi adalah sistem kapitalisme sekuler sekarang. Buktinya Timor Timur lepas dari indonesia, Papua sebentar lagi. Ini akibat penerapan sistem kapitalisme sekuler terhadap negeri ini.
Selain itu tim HTI juga memaparkan masalah pengeboran gas petrochina di suci manyar gresik, juga masalah lulusan sma yang tidak bisa melanjutkan sekolah bahkan sampai masuk TVONE. Acara audiensi ini diadakan pada 19 Agustus 2010 siang hari dan ditutup dengan foto bersama dengan komisi D DPRD Kab. Gresik dan pemberian cendera mata dari tim HTI.(hsn)