Asosiai Ulama Irak menegaskan bahwa penarikan diri Amerika dari Irak, tidak lain hanya suatu kebohongan besar. Dikatakan bahwa penggunaan perusahaan keamanan untuk menggantikan keberadaan pasukan militer pendudukan Amerika yang ditarik merupakan jenis lain bentuk pendudukan, dan Amerika mengabaikan darah rakyat Irak.
Asosiasi Ulama dalam pernyataannya menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan ini merupakan tentara bayaran yang dikenal kebrutalannya, serta pelanggarannya terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan norma-norma internasional. Tentara bayaran yang dibiayai dari harta rakyatnya ini ada di Irak, termasuk wilayah-wilayah lain di dunia, yang telah banyak menorehkan catatan hitam yang teggelam dalam darah.
Asosiasi menekankan bahwa tindakan mengakhiri misi tempur di Irak merupakan suatu kebohongan besar, dan pendudukan tidak akan pernah berhenti membunuh rakyat Irak dan menangkapi para pejuang Irak. Asosiasi menyatakan bahwa merupakan hak rakyat Irak untuk membela tanah airnya, dan terus-menerus melakukan berbagai kegiatan perlawanan terhadap pendudukan dan perusahaan keamanan itu.
Pada tingkat perkembangan keamanan seperti ini, satu orang telah meninggal dan puluhan lainnya terluka dalam serangkaian pemboman dan serangan secara yang terjadi secara bersamaan pada hari Rabu pagi, termasuk di Baghdad dan tiga provinsi Irak lainnya.
Seorang polisi mengatakan pada kantor berita Reuters bahwa “Jumlah korban meniggal dalam serangan bom mobil bunuh diri, pada hari Rabu (25/8) yang menargetkan kantor polisi di kota al-Kut selatan Irak telah meningkat menjadi 26 orang meninggal.”
Letnan Kolonel Aziz al-Imarah Komandan Pasukan Reaksi Cepat di kepolisian provinsi Wasit Selatan mengatakan bahwa “Penyerang mengendarai sebuah bom mobil menyerang sebuah kantor polisi di pusat kota al-Kut, dan sebanyak 26 anggota polisi kami telah meninggal.”
Sedangkan seorang pejabat keamanan yang lain mengatakan bahwa “11 orang telah meninggal dan 38 lainnya menderita luka-luka dalam sebuah ledakan yang terjadi di distrik Kairo sebelah utara Baghdad. Ia menambahkan bahwa kantor polisi dan rumah-rumah di sekitarnya mengalami kerusakan berat.
Dalam dua serangan lainnya, sumber keamanan mengatakan bahwa “Beberapa orang telah meninggal dan terluka dalam dua ledakan di kota Ramadi, di provinsi Anbar.
Sementara di provinsi Karbala, selatan Baghdad, sumber polisi mengatakan bahwa “Sebuah bom mobil meledak, sehingga mengakibatkan sejumlah orang kematian dan lainnya menderita luka-luka.” (islamtoday.net, 25/8/2010).