Melindungi Generasi Dari Ancaman Pornografi, Ibu Tak Mungkin Sendiri !
HTI Press. Demikian disampaikan Ustadzah Muthi’ah dari Dewan Pimpinan Daerah Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (DPP MHTI) ketika memaparkan tugas utama seorang ibu yaitu sebagai ‘ummu wa rabbatul bait’ (ibu dan pengatur rumah tangga). “Tugas seorang Ibu bukanlah tugas mudah dan ringan. Apalagi dengan rusaknya sistem kehidupan saat ini, belum lagi di bawah bayang-bayang ancaman pornografi yang merusak generasi penerus,” ujar Ustadzah Muthi’ah Winarti, SP dalam Dialog Hari Anak “AWAS! PORNOGRAFI MENGANCAM GENERASI” Sabtu (31/7) di Aula Bappeda Amuntai, Banjarbaru.
Permasalahan anak bukan semata permasalahan keluarga sebagaimana yang sering diopinikan akhir-akhir ini. Sehingga dalam sistem Islam, tugas ibu akan sangat terbantu oleh masyarakat dan negara yang menegakkan Syariah. Acara ini diselenggarakan MHTI bekerjasama dengan Forum Komunikasi Mubalighah Banjarbaru. Muslimah HTI Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara mengajak para mubalighoh, orang tua , pendidik dan para pelajar untuk duduk bersama mencari solusi atas masalah yang sudah sangat mengkhawatirkan tersebut. “Pemimpin harus memberikan contoh jika ingin negara ini menjadi lebih baik, “tegas Ibu Hj. Zuhairah, tokoh masyarakat Amuntai saat menanggapi paparan Ustadzah. Terlebih lebih lagi, sudah seharusnya negara muslim terbesar ini menerapkan Syariat Islam dalam bingkai Daulah Khilafah untuk melindungi anak-anak, generasi masa depan dari pornografi.
Pada kesempatan berbeda, dalam rangka memperkuat opini langsung ke remaja, maka pada tanggal 14-15 Agustus 2010 diselenggarakan Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadlan bertema “Ramadlan Mubarok, Saatnya Gaul remaja Lebih Syar’I“. Acara yang dihadiri kurang lebih 50 peserta akhwat dari kalangan pelajar dan mahasiswa ini membahas seputar pergaulan remaja dan solusinya. Mulai dari materi : Bahaya Pornografi, Gaul Syar’i Remaja dan materi hari kedua : Smart N Syar’i , juga Say No to ‘maksiat’ diharapkan remaja makin ‘ngeh’ dengan bahaya pornografi yang mengintai mereka. Sekaligus diharapkan mereka mengetahui cara membentengi diri hadapi zaman yang makin rusak . Tentu saja dengan terbina secara intensif. Alhamdulillah , sebagian besar meraka setuju untuk dibina oleh MHTI HSU[]