480.000 Orang di Inggris Terinfeksi Penyakit Seksual Menular

Hampir setengah juta kasus baru penyakit infeksi seksual menular (IMS) di Inggris tahun lalu.

Para ahli pada Lembaga Perlindungan Kesehatan (Health Protection Agency-HPA) mengatakan anak-anak muda adalah yang paling terkena dampaknya. Satu dari sepuluh orang yang berusia 15-24 tahun terkena IMS terinfeksi lagi dalam waktu setahun.

Menteri Kesehatan mengatakan mereka akan melihat lagi apa lagi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran kaum muda tentang risiko penyakit itu. 482.696 kasus baru itu merupakan kenaikan sebesar 3% dari angka tahun 2008, melanjutkan tren “naik yang stabil” yang terlihat selama satu decade terakhir kata HPA.

Wilayah perkotaan dan wilayah tertinggal memiliki tingkat IMS tertinggi. Tempat-tempat hiburan yang ada diantaranya Hackney dan Lambeth di London, serta Nottingham, Manchester dan Blackpool.

Dr Gwenda Hughes, seorang ahli IMS pada HPA, mengatakan: “Angka-angka ini menyoroti kerentanan atas kaum perempuan muda. “Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa kaum muda dewasa lebih mungkin melakukan hubungan seks yang tidak aman. Seringkali mereka kurang terampil dan kurang percayan diri untuk menegosiasikan seks yang lebih aman.

“Terkena infeksi lagi juga merupakan isu yang mengkhawatirkan kaum muda berulang kali membuat resiko jangka panjang atas diri mereka dan orang lain.”

Ada 217.570 diagnosis atas klamidia pada tahun 2009 – yang merupakan peningkatan 7% dari tahun sebelumnya. Kasus herpes genital naik sebesar 5% menjadi 30.126. Diagnosa gonorrhea naik sebesar 6% dari 16.451 kasus pada tahun 2008 menjadi 17.385 pada tahun lalu. Dr Colm O’Mahony, dokter konsultan kesehatan seksual mengatakan kepada BBC Radio 5 dalam, bahwa pesan seks yang aman masih tidak sampai kepada kaum muda.

(Sumber: www.hizb.org.uk; Rabu 25 Agustus 2010)


One comment

  1. zulfatmah dr

    Demikianlah,semakin memperturutkan hawa nafsu dan akal pikiran sendiri,maka semakin jauh pula mereka dari bimbingan sang Pencipta.Akibatnya semakin besar pula penderitaan yang mereka alami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*