Ulama Perlu Lakukan Thalabun Nushroh

Pandeglang, HTI Press – Ulama di Kabupaten Pandeglang dan Lebak diminta untuk melakukan thalabun nushroh. Aktivitas mulia itu dilakukan untuk mempercepat pertolongan dari Allah SWT dalam rangka kemenangan Islam. Ulama juga perlu melakukan aktivitas dakwah secara terfokus untuk penegakan syariah dan khilafah di berbagai tempat, bukan malah terjebak kepada aktivitas yang menopang demokrasi. Demikian kesimpulan dari pertemuan ulama se-Kabupaten Pandeglang dan Lebak di Rumah Makan Cibaru, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang, Ahad (22/8) lalu. Hadir pada saat itu sekitar 80 ulama dan santri dengan pemateri acara Ustadz Syamsuddin Ramadhan An Nawy dari DPP Hizbut Tahrir Indonesia.

Pemaparan yang disampaikan Syamsuddin terkait dengan dakwah, peran ulama, serta syariah dan khilafah. Syamsuddin yang kala itu dipandu Usyaid Abdullah, Koordinator Gugus Tugas Ulama dan Kiai (GTUK) DPD HTI Pandeglang, lebih menegaskan lagi mengenai kewajiban menegakkan kembai khilafah serta bergabung dengan kelompok yang berupaya menegakkan syariah dan khilafah tersebut. “Al Faqir berharap para alim ulama melakukan dakwah, menyampaikan terkait pentingnya syariah dan khilafah di berbagai tempat. Dalil-dalilnya jelas dan tegas. Khilafah adalah solusi atas persoalan yang menimpa umat. Dan Khilafah adalah sistem ideal yang harus menggantikan sistem sekarang yang rusak,” ujarnya.

Acara selama 6 jam ini berlangsung dalam dua sesi, yaitu pemaparan dan diskusi. Para peserta dengan antusias mengikuti jalannya acara setiap sesi hingga di tutup dengan buka puasa bersama.

KH Muhammad Makmun dalam penyampaian testimoninya berharap Hizbut Tahrir terus menerus menggelar acara serupa di berbagai tempat. Pemimpin Ponpes Modern Daar El Falah Mandalawangi Pandeglang ini juga berjanji terus mendukung perjuangan Hizbut Tahrir untuk menegakkan syariah dan Khilafah. “Allah menegaskan dalam Al Quran tentang kewajiban mendirikan khilafah. Rasulullah pun demikian. Kewajiban ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Tentu harus diupayakan secepat-cepatnya,” tegas Makmun.

Sementara Dadan A Hudaya, wakil dari DPD HTI Pandeglang, saat sambutan menyampaikan terima kasih kepada ulama yang hadir sekaligus memberikan dukungan kepada perjuangan syariah dan khilafah. Dadan menyebut, workshop ulama yang digelar ketiga ini sebagai upaya serius HTI Pandeglang untuk bersama-sama ulama memperjuangan syariah dan khilafah sehingga masyarakat di Pandeglang setidaknya tahu dan sama-sama memperjuangan gagasan mulia ini. “Insya Allah jika sosialisasi tentang khilafah semakin massif, maka masyarakat akan lebih mengenal dan bukan tidak mungkin turut bersama memperjuangkan syariah dan khilafah,” ujarnya. (dd)

Ulama dari wilayah Kabupaten Lebak berpose dengan berlatar Ar-roya raksasa sebelum acara workshop dimulai di RM Cibaru, Pandeglang, Ahad (22/08)

Ulama dari wilayah Kabupaten Lebak berpose dengan berlatar Ar-roya raksasa sebelum acara workshop dimulai di RM Cibaru, Pandeglang, Ahad (22/08)

Ulama dari wilayah Labuan, Pandeglang, berpose dengan berlatar Ar-roya raksasa sebelum acara workshop dimulai di RM Cibaru, Pandeglang, Ahad (22/08)

Ulama dari wilayah Labuan, Pandeglang, berpose dengan berlatar Ar-roya raksasa sebelum acara workshop dimulai di RM Cibaru, Pandeglang, Ahad (22/08)

Ulama dari wilayah Pandeglang kota berpose dengan berlatar Ar-roya raksasa sebelum acara workshop dimulai di RM Cibaru, Pandeglang, Ahad (22/08)

Ulama dari wilayah Pandeglang kota berpose dengan berlatar Ar-roya raksasa sebelum acara workshop dimulai di RM Cibaru, Pandeglang, Ahad (22/08)

Para peserta workshop memenuhi ruangan dan mengikuti acara dengan antusias hingga Maghrib tiba. Kapasitas ruangan sekitar 60 orang akhirnya terpaksa ditambah dengan kursi ekstra hingga 80 buah. Acara berlangsung sukses dan beberapa ulama di antaranya mengisi kuisioner dengan bersedia mengikuti kajian mingguan (halqoh)”

Para peserta workshop memenuhi ruangan dan mengikuti acara dengan antusias hingga Maghrib tiba. Kapasitas ruangan sekitar 60 orang akhirnya terpaksa ditambah dengan kursi ekstra hingga 80 buah. Acara berlangsung sukses dan beberapa ulama di antaranya mengisi kuisioner dengan bersedia mengikuti kajian mingguan (halqoh)

Ulama asal Labuan, Ustadz Muhammad Umay, bertanya tentang tatacara baiat kepada khilafah

Ulama asal Labuan, Ustadz Muhammad Umay, bertanya tentang tatacara baiat kepada khilafah

Ulama asal Pandeglang kota, Ustadz Abah Inung Zainal Abidin, bertanya mengenai keseriusan HTI dalam perjuangan Khilafah. Mengingat sudah sekian banyak ormas di Indonesia yang selalu kandas dalam upaya yang sama

Ulama asal Pandeglang kota, Ustadz Abah Inung Zainal Abidin, bertanya mengenai keseriusan HTI dalam perjuangan Khilafah. Mengingat sudah sekian banyak ormas di Indonesia yang selalu kandas dalam upaya yang sama

Ulama asal Menes, Ustadz Sihabudin, mempertanyakan waktu diproklamirkannya Khilafah oleh HTI

Ulama asal Menes, Ustadz Sihabudin, mempertanyakan waktu diproklamirkannya Khilafah oleh HTI

KH Muhammad Makmun, pimpinan Ponpes Dar El Falah, menyampaikan testimoni mengenai kewajiban menegakkan Khilafah di hadapan ulama lainnya, Ahad (22/08)

KH Muhammad Makmun, pimpinan Ponpes Dar El Falah, menyampaikan testimoni mengenai kewajiban menegakkan Khilafah di hadapan ulama lainnya, Ahad (22/08)

Ustadz Syamsuddin Ramadhan Al Nawy menjelaskan mengenai pentingnya Khilafah dalam aneka bidang. Ustadz Syamsuddin juga mengajak ulama untuk bergabung dengan kelompok yang memperjuangkan Khilafah, bukan demokrasi

Ustadz Syamsuddin Ramadhan Al Nawy menjelaskan mengenai pentingnya Khilafah dalam aneka bidang. Ustadz Syamsuddin juga mengajak ulama untuk bergabung dengan kelompok yang memperjuangkan Khilafah, bukan demokrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*