Capai Rekor Tertinggi, Korban AS di Afghanistan

KABUL-Jumlah tentara Amerika Serikat yang tewas dalam perang di Afghanistan pada 2010 mencapai rekor tertinggi dalam setahun sejak konflik dimulai hampir sembilan tahun lalu, menurut perhitungan AFP, Rabu. Total 323 tentara AS tewas dalam perang di Afghanistan tahun ini, dibanding dengan 317 pada 2009, menurut perhitungan AFP berdasarkan laman independen icasualties.org.

Pasukan asing mengalami masa suram dalam kematian pada bulan lalu, pada saat pemberontakan Taliban digencarkan, dan NATO Rabu mengkonfirmasikan bahwa enam tentara AS tewas dalam salah satu hari paling berdarah pada tahun ini. Sekitar 490 jumlah korban tewas tentara asing pada delapan bulan pertama tahun ini, dan kemudian meningkat dengan cepat dari korban 2009, menjadi 521 rekor tertinggi sejak dimulai perang pada akhir 2001.

Total 80 serdadu internasional tewas dalam perang di Afghanistan pada bulan lalu, 56 di antara mereka tentara Amerika.Secera keseluruhan, 1.270 tentara AS kehilangan nyawa mereka sejak konflik dimulai, dengan invasi yang dipimpin AS terhadap Afghanistan, menyusul serangan 11 September di AS pada 2001.

Presiden AS Barack Obama Selasa memperingatkan, bahwa AS menghadapi “perang yang sangat ketat” di Afghanistan, dengan lebih banyak korban yang mengecilkan hati, mendatang.”Kami tak pelak lagi masih berperang sangat ketat di Afghanistan,” kata Obama kepada kalangan tentara di Teksas, pada saat AS menandai berakhinya operasi tempur mereka di Irak.

“Kami melihat jumlah korban meningkat karena kami terus memerangi Al Qaida dan Taliban,” kata Obama.
“Hal itu adalah kerja keras.”Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO membenarkan bahwa enam tentara AS tewas Selasa, dibunuh dalam serangan gerilyawan di selatan negara.

Ini menyusul pengumuman kematian sebelumnya pada Selasa, bahwa lima tentara AS lainnya tewas, empat di antara mereka meninggal dalam serangan bom pinggir jalan, yang merupakan gaya pertempuran Taliban.Dua puluh lima tentara Amerika tewas sejak Jumat.

Para pemimpin militer mengatakan, kematian-kematian itu mencerminkan perlunya injeksi tentara tambahan ke dalam panggung Afghanistan, yang memimpin jumlah tertinggi di medan pertempuran dengan gerilyawan Taliban.Jenderal AS, David Petraeus, komandan pasukan AS dan NATO di Afghanistan, mengatakan Selasa, bahwa pengiriman tentara akan mencapai kekuatan penuh 150.000 dalam beberapa hari ke depan.

Pada Senin, delapan tentara NATO – tujuh Amerika dan satu Estonia – tewas dalam serangan bom di Afghanistan selatan.Laman independen icasualties.org secara teratur memperbarui angka-angka seperti tentara yang cedera, tewas dalam pertempuran akibat luka mereka, setelah mereka dievakuasi dari Afghanistan, beberapa hari atau pekan kemudian. (republika.co.id, 2/9/2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*