HTI Kecam Rencana Pembakaran Al-Quran

HTI Press.  Jakarta-Menyikapi rencana pembakaran Alquran oleh Gereja Dove World Outreach Center di Florida, Amerika Serikat pada 11 September 2010, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berunjuk rasa di seluruh kota-kota besar di Indonesia. HTI mengecam dan mengutuk rencana itu.

Aksi berlangsung pada Jumat (3/9) dan Sabtu (4/9). Di Jakarta, aksi diikuti lebih dari 5.000 orang. Mereka bukan saja syabab HTI tapi juga masyarakat umum. Mereka bergerak dari Monumen Patung Kuda menuju ke Kantor Kedubes Amerika Serikat yang berjarak sekitar 1 km.

Mereka membawa poster, selebaran, dan spanduk. Di antaranya berbunyi: “Hanya Khalifah yang bisa menghukum AS!; “Jawab Pembakaran Alquran dengan Jihad!”; “Kau Bakar Alquranku, Binasalah Kau!”; “Tegakkan Khilafah Pelindung Alquran!”. Di ibukota Indonesia, Jakarta, sebuah spanduk raksasa dipasang tepat di depan Kantor Kedubes AS bertuliskan: “Caliphate: The True Shield of Qur’an!!!” Di Surabaya, syabab HTI membagikan Alquran kepada masyarakat.

Juru bicara HTI M Ismail Yusanto memperingatkan, jika rencana pembakaran Al-Quran tersebut benar terjadi, hal itu akan memancing reaksi keras dari umat Islam di seluruh dunia dalam berbagai bentuk. Kalau itu terjadi maka tidak ada pihak mana pun yang bisa mengendalikan ragam dan intensitas reaksi yang bakal muncul.

HTI mengecam keras rencana pembakaran Alquran, karena merupakan tindakan keji, tidak beradab dan sangat merendahkan kehormatan dan keagungan Alquran sebagai kitab suci umat Islam.

“Selain itu pasti akan menimbulkan ketegangan bahkan mungkin konflik keras antarumat beragama. Karena itu, rencana pembakaran Alquran harus dicegah,” katanya.

HTI mengajak seluruh umat Islam di dunia yang jumlahnya mencapai sekitar 1,5 milyar jiwa untuk bersatu menentang rencana pembakaran Alquran pada 11 September 2010 di AS. HTI pun meminta Pemerintah AS dan umat Kristen di seluruh dunia termasuk di Indonesia untuk menggagalkan rencana tersebut.

Namun apabila pembakaran Alquran ini benar-benar terjadi, berarti menunjukkan kelemahan umat Islam.  Karena meski berjumlah 1,5 milyar orang ternyata sangat lemah sehingga tidak mampu melindungi umat Islam termasuk kitab sucinya.

“Oleh karena itu, semestinya peristiwa ini menjadi pemacu semangat dan kesungguhan umat untuk menegakkan kembali syariah dan khilafah!” kata Ismail. Menurutnya, hanya khilafahlah yang akan sungguh-sunguh menjaga kehormatan dan kesucian Alquran dari penistaan.

Aksi di Jakarta dipusatkan di depan Kantor Kedubes Amerika. Di Surabaya, massa HTI berunjuk rasa di depan Kantor Konjen AS di Surabaya. Unjuk rasa juga berlangsung di Yogyakarta, Bandung, Padang, Makasar, Palembang, Malang, Mataram, Tasikmalaya, Pamekasan, dan di beberapa kota kecil.

3 comments

  1. MUSLIMAH FIGHTER

    SEMANGAT..
    ALLAHU AKBAR..

    1,5 milyar kaum muslimin seharusnya..
    MARAH bukan diam.

  2. nana karyana

    hanya orang yang tak punya iman yang berdiam diri ketika kitab sucinya dibakar dimana iman kalian?

  3. yuuk jeung urang babarengan maju ka medan dakwah ameh umat sadar yen umat Islam jeung kitabna keur dilecehkeun ,lain caricing wae, mana umat panghadenateh,ulah jadi pengecut!!!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*