Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen memperingatkan bahwa penyebaran oleh situs “Wikileaks” terhadap sejumlah besar dokumen rahasia yang berkaitan dengan perang di Afghanistan bisa membahayakan keamanan pasukan asing dan Afghanistan.
Rasmussen mengatakan dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Spanyol, Jose Luis Rodriguez Zapatero: “Saya yakin, bahwa sangat disayangkan dampak dari publikasi dokumen rahasia itu dapat mengancam keamanan pasukan kami dan keamanan warga Afghanistan yang bekerja sama dengan pemerintah, dan dengan pasukan internasional.”
Situs “Wikileaks” telah mempublikasikan sekitar 77.000 dokumen yang bocor dari militer AS tentang perang. Bahkan situs ini sedang merencanakan untuk menyebarkan sekitar 15.000 dokumen lainnya, meskipun ada banyak kritik bahwa hal itu bisa membahayakan para informan dan lainnya yang disebutkan dalam dokumen-dokumen tersebut.
Pendiri “Wikileaks”, Julian Assange sedang menghadapi investigasi di Swedia atas tuduhan pemerkosaan. Namun ia mengatakan bahwa tuduhan itu hanya bertujuan merusak citra situs “Wikileaks” yang berselisih dengan Pentagon akibat publikasi dokumen terkait perang di Afghanistan oleh situs yang didirikannya.
Ada sekitar 150 ribu prajurit Amerika Serikat dan NATO yang ditempatkan di Afghanistan. Hanya saja, hingga saat ini kekuatan pasukan yang besar itu tidak mampu mengendalikan situasi keamanan (islamtoday.net, 10/9/2010).