Afghanistan: Omong Kosong Demokrasi, Pengemban Komunis-Sekuler Berkeliaran, Para Penyeru Islam dan Khilafah Ditangkapi!

Lima pendukung Hizbut Tahrir di Afghanistan ditangkap pada saat meluncurkan kampanye di seluruh negeri untuk mengekspos penipuan pemilu dan demokrasi Afghanistan, 31/08/2010. Sementara di sisi lain, para colon dengan beragam pemikiran dan pendapat dizinkan untuk menempatkan gambar mereka, motto dan mendistribusikan brosur, termasuk berisi pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan Islam.

Bahkan, terdapat juga kandidat yang menganut paham komunisme dan sekularisme secara terbuka, untuk rezim boneka Karzai. Benar-benar tidak menjadi masalah karena “kebebasan berekspresi”. Tetapi, giliran datang Islam dan Khilafah, mereka tidak dapat memberikan toleransi, sekalipun selebaran dan poster.

Dalam pernyataan sikapnya, Hizbut Tahrir Afghanistan menegaskan bahwa “Tidak ada jalan yang baik bagi orang-orang untuk mengetahui sikap hipokrit (kemunafikan) rezim boneka Karzai sebagai pembicaraan yang diagung-agungkan mereka tentang kebebasan den demokrasi kecuali hanyalah perkataan omong kosong belaka.”

“Kami ingin mengingatkan Karzai bahwa perjuangan HT untuk menegakkan Khilafah bukanlah hal yang baru dan telah mencapai Afghanistan setelah kesulitan dan pengorbanan oleh anggota HT,” katanya lagi dalam sebuah pernyataan.

Hizbut Tahrir Afghanistan dengan tegas menyatakan bahwa sama sekali Karzai tidak mungkin menghentikan kegiatannya dengan tindakan pengecut seperti itu.
Lebih lanjut partai politik Islam terbesar di dunia ini menyatakan bahwa mendirikan Khilafah merupakan kewajibannya sebagai Muslim dan tidak ada kekuatan dunia yang dapat menghentikannya.

“Keinginan untuk membungkam ide-ide HT menunjukkan rasa takut Karzai dan tuannya, sebagaimana ide-ide kami terus menguat tidak hanya di kalangan kaum Muslim Afghanistan, tetapi di seluruh dunia, karena kami tidak mengenal kompromi untuk mengkritik rezim yang korup di dunia Muslim dan seruan tak kenal lelah untuk menggantikan mereka dengan Khilafah Islam yang akan membawa keamanan, stabilitas, otoritas kepada rakyat, dan akuntabilitan dan keadilan semua berdasar Syariah,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Kami katakan kepada Karzai, apa pun yang Anda lakukan, Anda tidak pernah dapat menghentikan ide-ide kami yang terus tumbuh. Bagi kami mendirikan Khilafah adalah masalah hidup dan mati dan kami melanjutkan pekerjaan kami di Afghanistan dan di seluruh dunia sampai kami dapat mencapainya,” tegasnya lagi.

Demikianlah, kita dapat menyaksikan ujian dakwah menimpa para pengemban dakwah di Afghanistan. Kita pun menyaksikan realita kepalsuan ide kebebasan dan demokrasi. Untuk itu, sudah saatnya kaum Muslim bersatu mengambil Islam saja dan hidup di bawah naungan Khilafah Rasyidah. Insya Allah, tinggal masalah waktu. (syabab.com, 15/9/2010)

One comment

  1. demokrasi tdk akan pernah mengantar syariat Islam sampai ke tujuannya. dia hanya suatu realita yg mesti disikapi menurut sunnah Allah dan Rosulnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*