JAKARTA- Tanpa ada publikasi sebelumnya, tiba-tiba saja beredar berita bahwa festival film gay terbesar di Asia dihelat di Indonesia. Berita itu disampaikan AFP dan Al Arabiya. Ditulis dalam berita itu bahwa festival film gay itu merupakan kali pertama digelar di negara mayoritas berpenduduk Muslim.
Front Pembela Islam (FPI) dan LPI Jakarta pun segera bergerak. Mereka sedang berjuang menghentikan ‘Kampanye Kemaksiatan, Perzinahan, homoseksual, dan lesbianisme di Indonesia. ”Festival film gay ini disponsori oleh Kontras, Gramedia, TIM, DKJ, LBH, KPI, dan LSM Liberal dengan dana asing dan digelar oleh Kedubes AS, Belanda, Prancis, Jerman, dan Jepang serta direstui oleh Kominfo RI,” ujar Ketua DPD FPI DKI Jakarta, Habib Salim bin Umar Al-‘Aththas, dalam rilis yang diterima republika.co.id, Selasa (28/9).
Kampanye sesat itu, kata Habib Salim, akan dimulai Rabu (29/9) di GoetheHaus, Jakarta. Selanjutnya, lanjut dia, festival itu akan digelar di seluruh Indonesia, dengan acara putar film porno tentang homo dan lesbi, kontes homo dan lesbi, perkawinan homo dan lesbi, perekrutan anak muda untuk dijadikan homo dan lesbi, serta acara sesat lainnya.
”Kantor berita BBC dan AFP juga telah memberitakan bahwa untuk pertama kalinya di dunia, Festival Film Homo dan Lesbi diadakan di negara mayoritas Muslim yaitu Indonesia,” keluh Habib Salim.
Oleh karena itu, Habib Salim meminta seluruh elemen masyarakat ikut aksi FPI ke GoetheHaus, ErasmusHuis, Center Cultural Francais, Japan Foundation & Yayasan Q-Munity Kesetaraan Indonesia selaku Panitia Penyelenggara, pada Selasa (28/9) sejak pukul 10.00 WIB. ”Kumpul di Kantor DPD FPI Jakarta di Tebet. Ayo Gabung dengan FPI ganyang penyebar maksiat yang telah mengebiri Pemerintah RI dengan kekuatan asing dan dalih HAM. Ayo, Selamatkan Indonesia ! Hidup mulia atau mati syahid !” serunya. (republika.co.id, 28/9/2010)