Keluarga Ragukan Keterlibatan Yuki

Yudi Mansyur, kakak kandung tersangka perampok dan teroris Yuki Wantoro, pada pukul 15.00 tadi tiba di RS Polri, RS Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Yudi didampingi pengurus The Islamic Study and Action Center (ISAC). Mereka datang untuk mengambil jenazah Yuki untuk selanjutnya dibawa dan dimakamkan di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kepada wartawan, Yudi menyampaikan keraguannya bahwa adiknya terlibat kasus ini. “Saat dan menjelang kejadian, adik saya masih berada di Solo membuat KTP (kartu tanda penduduk). Setelah itu dia berangkat ke Jakarta, ke Cengkareng untuk bekerja bersama seorang kawannya asal Padang. Dia berangkat ke Jakarta tanggal 21 Agustus. Tiga hari sebelumnya, yaitu tanggal 19 Agustus, dia masih membuat foto untuk keperluan pembuatan KTP-nya,” papar Yudi.

ISAC dalam penjelasan tertulisnya juga meragukan keterlibatan Yuki. Rilis yang ditandatangani ketua dan sekretarisnya, M Kurniawan dan Endro Sudarsono, menyebutkan, saat perampokan Bank CIMB Niaga berlangsung tanggal 18 Agustus, Yuki ada di Solo. “Pertanyaan selanjutnya, mengapa dia ditembak mati Densus 88 Antiteror Mabes Polri? Keluarga korban dan ISAC sangat meragukan keterlibatannya,” tegas ISAC.

ISAC menulis, menurut pengakuan sejumlah anggota keluarga, tanggal 17 Agustus Yuki di rumah, di Tempen Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo. Keesokan harinya, tanggal 18, Yuki membeli pulsa pada kakaknya dan masih bercanda dengan kakak dan ibunya.

Hari berikutnya, tanggal 19, Yuki masih di rumahnya. Hal ini tampak dari foto kamera HP-nya yang menyebutkan, foto dibuat pada jam 08.35, 08.36, 12.57, dan pada jam 12.58, tanggal 19 Agustus 2010.

Tanggal 20 Agustus, lanjut ISAC, Yuki membuat KTP di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, dengan menggunakan salah satu foto yang dibuatnya tanggal 19 Agustus. Tanggal 21 Agustus Yuki pamit ke Jakarta mencari kerja.

ISAC mengingatkan, hingga kini Mabes Polri belum memberi surat penangkapan kepada keluarga. Menurut ISAC, surat penangkapan mestinya diserahkan keluarga sehingga keluarga tahu dugaan keterlibatannya.

ISAC berharap tidak ada rekayasa dalam kasus ini. ISAC juga berharap, Mabes Polri menjelaskan kepada publik tentang keterlibatan Yuki Wantoro.

Sampai berita ini muncul, Yudi dan pengurus ISAC masih menunggu penyelesaian kelengkapan hasil pemeriksaan jenazah. “Syarat administrasi sudah kami lengkapi semua,” ucap Yudi. (kompas.com, 28/9/2010)

One comment

  1. serahkan saja smuanya pada allah swt krn sdh mnjdi ketetapan allah,kita doa kan saja smg saudara2 kita yg brtindak arogan mndpt hidayah..seandai nya saja mrka faham dgn dunia smntara akhirat selama2nya tntu saja mrka akan tafikan dunia ini.menyesal di dunia msh ada ksmptn utk bertaubat,tp mendapatkan hukuman balasan ats perbuatan kita,di akhirat nanti sdh tak ada lg ksmptn utk bertaubat,menyesal slama2nya..seandainya saja penderitaan,kesengsaraan,kpdihan,ksakitan yg tiada tara,ktakutan,kcemasan manusia sedunia ini dihimpun mnjdi satu dan di bandingkn dgn penderitaan sorang hamba di akhirat kelak maka perbandingan nya antara langit dan bumi. ktika kita didlm rahim ibu dunia ini allah goibkan,bgitupun alam kubur saat ini buat kita msh goib,tp pasti dan pasti mnjadi nyata ktika kita dikuburkn… astaghfirullah,, ampuni kami smua ya allah…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*