AS Minta Maaf Sengaja Menginfeksi Guatelama dengan Penyakit Sifilis

WASHINGTON -Ilmuwan Amerika Serikat terungkap dengan sengaja menginfeksi para tahanan dan pasien di rumah sakit jiwa di Guatemala dengan penyakit sifilis 60 tahun yang lalu. Kejahatan ini membuat pejabat Amerika akhir pekan lalu menyampaikan maaf atas tindakan yang dilakukan untuk tujuan penelitian tersebut.

Eksperimen itu dilakukan untuk menguji obat penisilin baru. ”Eksperimen penyakit seksual menular yang dilakukan pada 1946-1948 di Guatemala itu jelas tidak etis,” ujar Menteri Luar Negeri Amerika, Hillary Clinton dan Sekretaris Layanan Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat, kathleen Sebelius, dalam sebuah pernyataan.

”Meskipun peristiwa ini terjadi lebih dari 64 tahun lalu, kita marah karena penelitian tercela itu bisa terjadi dengan kedok kesehatan masyarakat. Kami sangat menyesali bahwa itu bisa terjadi, dan kami mohon maaf untuk semua individu yang terinfeksi penelitian yang menjijikkan tersebut,” tegas pernyataan tersebut.

Terungkapnya kasus itu jelas membuat berang Guatemala. Guatemala mengutuk percobaan itu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan akan mempelajari apakah ada alasan untuk membawa kasus ini ke pengadilan internasional. ”Presiden alvaro Colom menganggap eksperimen ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan Guatemala mempunyai hak untuk menuntut di pengadilan internasional,” tegas pernyataan pemerintah Guatemala yang disampaikan sebuah komisi penyelidikan atas kasus tersebut. (republika.co.id, 3/10/2010)

2 comments

  1. sama dong dengan percobaan vaksin polio dan Tetanus di Afrika, supaya para wanita mandul, penyebaran virus H5N1 di Jakarta, penyebaran HIV di Papua. dan percobaan alat kontrasepsi di Indonesia pada era soeharto. rakyat negara lain dijadikan kelinci percobaan untuk keuntungan para kapitalis penguasa farmasi. jahatnyaa, dasar penjahat.

  2. Tidak diragukan lagi memang dari sononya amerika biang teroris….. wahai kaum muslimin ayo segera bersatu lawan biang teroris dg tegakkan khilafah terapkan syariah…. Allahu Akbar!!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*