Kapolda Sumut: Kelompok Bersenjata Belum Ada Kaitannya dengan Teroris

Jakarta – Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Oegroseno belum melihat ada keterkaitan kelompok bersenjata Serdang Bedagai dengan jaringan teroris. Oegro masih menilai para pelaku terkait perampokan Bank CIMB Niaga.

“Kalau saya berangkat dari TKP, mereka masih (terkait) kriminal. Kalau kaitan dengan teroris sulit,” ujar Oegroseno saat berbincang dengan detikcom, Senin (4/10/2010).

Menurut Oegro, tidak mudah membuktikan keterlibatan kelompok bersenjata dengan teroris. Pihaknya mempersilakan Densus 88 untuk memeriksa keterlibatan pelaku.

“Kalau Densus mau periksa silakan. Yang jelas dari yang saya amati di TKP semuanya masih kita duga kuat terkait perampokan. Kalau terkait teroris biar Densus nanti yang membuktikannya,” jelasnya.

Oegro menjelaskan, dari keterangan pelaku yang hidup belum ditemukan indikasi mereka terkait teroris. Umumnya pelaku perampokan berprofesi sebagai buruh di Pelabuhan Belawan.

“Mereka ngakunya buruh. Ada juga yang pengangguran,” ujarnya.

Terkait kemahiran pelaku menggunakan senjata, Oegro mengatakan, hal itu bisa saja diperoleh dari latihan rutin. “Bisa saja si Taufik (otak perampokan) bikin tempat latihan di areal tambaknya. Di sana dia latihan loncat, nembak dan sebagainya. Yang mahir menggunakan senjata kan hanya 4 orang saja termasuk Taufik. Kalau lainnya hanya tukang bawa peluru dan magazen saja,” tandasnya.

Ditemukannya senjata M-16 dari tangan pelaku, lanjut Oegro, memperkuat dugaan bahwa kelompok bersenjata terkait perampokan CIMB Niaga, 18 Agustus lalu. Sebab, senpi M-16 itu identik dengan senjata milik Briptu Immanuel Simanjutak yang dirampas perampok.

Sejak Sabtu (2/10) lalu, Polda Sumut dibantu TNI dan masyarakat berhasil menangkap 9 orang anggota kelompok bersenjata di Serdang Bedagai, Sumut. 6 orang dinyatakan tewas terkena tembaka, 3 di antaranya masih hidup. Saat ini polisi masih terus memburu 5 anggota kelompok bersenjata lainnya yang bersembunyi di hutan dan areal perkebunan kelapa sawit. (detik.com, 4/10/2010)

One comment

  1. Kami tunggu buktinya. Kalau ternyata salah maka luar biasa besar fitnah yang mereka lontarkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*