HTI Press. Seruan penegakkan syariah dan Khilafah terus digelorakan oleh Hizbut Tahrir. Pada bulan syawal ini, HTI menggelar liqo Syawal yang diadakan di berbagai daerah di Indonesia. Pada hari Ahad 24 Syawal 1431 H atau bertepatan dengan 3 Oktober 2010, HTI daerah Solo Raya juga menggelar Liqo’ Syawal dengan mengambil tema: “Meraih kemenangan hakiki wujudkan khairu ummah dengan Syariah dan Khilafah”.
Acara tersebut bertempat di gedung pertemuan PPP Semanggi, Surakarta. Ratusan orang baik ikhwan maupun akhwat memadati ruangan yang disediakan oleh panitia. Hadir sebagai pembicara adalah Ust. Mujiyanto (Redaktur tabloid Media Umat) dan Ust. Drs. Ahmad Faiz (Lajnah Tsaqafiyah & Ketua GTU HTI Solo Raya). Sedangkan Ust. Abu Naufal (Humas HTI Solo Raya) bertindak sebagai moderator.
Liqo Syawal dibuka langsung oleh Ketua HTI Solo Raya, Ust. Ir. Ahmad Fadholi. Kemudian dilanjutkan dengan testimoni tokoh yang diwakili oleh ulama dari Klaten, yakni Kyai Zaujhi. Pada kesempatan itu, panitia juga memutar audio visual yang menggambarkan perjuangan HTI bersama umat Islam dalam menegakkan syariah dan khilafah.
Memasuki acara inti, Ust. Mujiyanto memaparkan fakta-fakta politik terkini umat Islam di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya. Ia menjelaskan bahwa kondisi umat Islam saat ini sedang di tindas dan diperas. Sebagai contoh berupa: rekayasa terorisme, insiden HKBP cekiting Bekasi, kebijakan pemerintah RI yang semakin tidak pro rakyat, hingga kasus rencana pembakaran Al-Quran yang di gagas oleh pendeta Terry Jhones, dll. Menurutnya, fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa umat Islam saat ini dalam kedaan terpuruk. Hal itu lahir dikarenakan umat Islam lemah dan tercerai berai. Karena itu Ia menghimbau kepada seluruh element umat Islam untuk bersungguh-sungguh mewujudkan persatuan, supaya umat Islam memiliki kekuatan. Sedangkan wujud persatuan tersebut ialah di terapkannya sistem Islam dalam naungan Negara khilafah Islamiyah.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Ust. Ahmad Faiz, pengasuh pondok pesantren wira usaha Abdurrahman Bin Auf Klaten tersebut mengatakan bahwa menegakkan syariah dan khilafah hukumnya adalah wajib dan terdapat dalam nash-nash Al-Qur’an dan As-Sunah serta Ijma’ Sahabat maupun kaidah Syar’iyah. Ia juga memberikan contoh-contoh kegemilangan peradaban Islam ketika Ideologi Islam diterapkan.
Menjelang akhir acara juga diadakan sesi tanya jawab, tampak para peserta begitu antusias ingin bertanya kepada para pembicara. Namun dikarenakan keterbatasan waktu, hanya beberapa orang yang diberi kesempatan bertanya, sedangkan yang lain bisa di sampaikan di luar forum. Acara ditutup bersamaan dengan dikumandangkannya adzan sholat Dhuhur untuk daerah Surakarta dan sekitarnya.(Tim Humas)