Pengamat: Tulisan Jawi Ada Karena Islamisasi

Masuknya pengaruh Islam di Kepulauan Melayu Nusantara sebagai bentuk islamisasi menjadi faktor terciptanya tulisan Jawi atau dikenal dengan sebutan tulisan Arab Melayu.

Hal itu disampaikan pengamat arkeologi Islam, Nurdin AR MHum pada dialog interaktif “Jejak Kebudayaan Islam di Sumatera” yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara di Medan, Selasa.

Tulisan Jawi, katanya, merupakan tulisan Melayu yang memakai aksara Arab atau aplikasi Arab dalam bahas Melayu.

Ia menambahkan, timbul dan berkembangnya bahasa dan kesusasteraan Melayu Islam dan dipakainya tulisan Jawi mulai dari Samudera Pasai, Malaka dan Aceh Darussalam merupakan aspek penting dalam proses islamisasi Kepulauan Melayu Nusantara.

Datangnya Islam di kalangan masyarakat Melayu dan bertukarnya berbagai agama di berbagai kerajaan Melayu menjadi Islam, menjadikan abjad dan bahasa Arab dijadikan sebagai milik masyarakatnya, katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan pendapat para ahli, baik yang berpijak pada data arkeologis maupun data litere, diperkirakan agama Islam sudah mulai tersebar di Kepulauan Melayu Nusantara sejak abad ke-7 Masehi.

Selain itu, para orientalis menganggap proses islamisasi di Kepulauan Melayu Nusantara terjadi pada tahun-tahun akhir abad ke-13 Masehi di Samudera Pasai, kata mantan Kepala Museum Provinsi Aceh itu.

Penyebaran agama itu, katanya, di antaranya faktor para pedagang Arab yang berhubungan dengan China melalui Selat Malaka sejak abad ke-5 Masehi.

Tidak mustahil pula, tambahnya, para pedagang Arab muslim itu juga singgah di pelabuhan-pelabuhan tua di ujung barat Pulau Sumatera, seperti Barus, Singkil, Lamuri, Pidie, Pasai dan Peureulak dan mulai menyebarkan Islam di tempat itu secara perlahan.

Ia menambahkan, bahasa yang dipakai para pendakwah menyampaikan risalah Islam yaitu bahasa Melayu-Jawi yang sudah menjadi bahasa pergaulan terutama dalam perdagangan.

Terkait awalnya masuknya ajaran Islam di Indonesia, peneliti Senior Badan Arkeologi Medan, Lucas Partanda Koestoro, DEA mengatakan, secara geografis kemungkinan besar masuknya ajaran Islam di Indonesia melalui Sumatera, yakni Aceh dan Barus.

Tersebarnya ajaran Islam di Sumatera, katanya, melalui jalur perdagangan antara masyarakat setempat dan saudagar dari Arab. (ANTARA, 5/10/2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*