HTI Press. “Saya beserta para ulama mendukung Hizbut Tahrir untuk membebaskan umat Islam dari cengkraman Yahudi !”.
Di atas adalah pernyataan dari KH. Abdul Marom, Ketua MUI Kec. Kresek, pada acara Liqo Syawal 1431 H, HIZBUT TAHRIR INDONESIA DPD II KAB. TANGERANG, Ahad, 10 Oktober 2010.
Acara yang dihadiri sekitar 350 peserta tersebut, menurut Ketua DPD II Kab. Tanggerang, Ust. Ir. H. Dedi Mustofa diselenggarakan untuk mendapatkan dukungan dari para ulama, kyai dan ustad di wilayah Kab. Tangerang. Karena menurutnya, mustahil perjuangan penerapan Syariah dan khilafah bisa berhasil tanpa dukungan dari para ulama, kyai dan ustad.
Acara yang diselenggaran di gedung Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nurul Yaqin – Legok, Kab. Tangerang tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 WIB yang ditandai dengan pembacaan ayat Suci Al-Quran. Acara dilanjutkan dengan sambutan Ketua HTI DPD II Kab. Tangerang dan Sambutan ulama kasepuhan yang diwakili oleh K.H Tohirudin, Pimpinan YPI Nurul Yaqin, sekaligus ketua MUI Kec. Legok.
Dalam sambutannya, beliau menyerukan kepada jamaah agar tidak perlu takut dalam menyuarakan Syariat Islam, karena Allah telah berjanji untuk memenangkan Islam atas agama yang lain. Apalagi umat Islam adalah umat mayoritas di Indonesia, ujarnya. Pada kesempatan itu pula, K.H Tohirudin berharap kepada Hizbut Tahrir untuk bisa membantu pembinaan siswa dan siswi YPI Nurul Yaqin, agar kelak ketika lulus dari lembaga pendidikan bisa membentengi diri mereka dari hal-hal yang membahayakan akidah Islam.
Acara inti tausiyah syawal disampaikan oleh al-Ustad Ahmad Junaidi at-thoyyibi / Gus Juned (DPP HTI). Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan bahwa seperti halnya sholat, Hizbut Tahrir dalam memperjuangkan syariah dan khilafah senantiasa mengikuti contoh Rosulullah Muhammad SAW dari tahap pembentukan partai hingga bagaimana mendapatkan nusrah dalam menegakkan khilafah.
Disamping menyeru kepada para alim ulama untuk ikut mendukung perjuangan penerapan syariah dan khilafah, beliau juga mengingatkan kepada para syabab Hizbut Tahrir untuk bertaqarub kepada Allah SWT sekaligus melakukan instrospeksi, apakah saat ini sudah layak untuk diberikan pertolongan oleh ALLAH SWT.
Pada sesi Tanya jawab, terungkap adanya fitnah yang menyebutkan bahwa Hizbut Tahrir tidak mewajibkan sholat sekaligus anti tahlilan, yang kemudian langsung disanggah oleh Gus Juned. Terkait sholat, beliau menegaskan bahwa isu itu tidak benar, bahkan beliau menambahkan bahwa fitnah tersebut justru semakin mendekatkan Hizb dengan umat. Terkait dengan tahlilan, beliau menyampaikan bahwa hizbut tahrir tidak anti tahlilan karena ada syabab hizbut tahrir yang juga ikut tahlilan, tapi disisi lain HT tidak memerintahkan anggotanya untuk tahlilan, kalau Tahlil Siyasiy (penyadaran politik) HT senantiasa menyerukan kepada anggotanya.
Sebelumnya, pada sesi tanggapan, tidak berbeda dengan KH. Abdul Marom, Ketua MUI Kec. Kresek, K.H Juhaeri Abdullah, MUI kec. Pagedangan, sekaligus pengurus Majlis Ta’lim al-Munir, mengajak jamaah untuk bergerak di bawah mendukung perjuangan Khilafah. Sementara, al-Ustad Munir, ustad muda (40 thn) Penggagas Bahsul Masail di Tangerang Pantura menegaskan komitmennya untuk mencurahkan sisa hidupnya dalam menegakkan syariah dan khilafah.
Semoga dengan dukungan dari para ulama yang ikhlas semakin mempercepat datangnya Nasrullah. Amin ya Robbal ‘Alamiin. (MBS / I’lamiyah)