Ulama Jawa Timur: Ulama Tidak Boleh Menukar Dakwahnya dengan Harta Dunia

Ciri-ciri ulama ada dua, yakni memiliki ilmu yang tinggi dan takut kepada Allah SWT. “Bila hanya ilmu saja tanpa ketakwaan itu namanya hanya ilmuwan bukan ulama!” tegas KH Ihsan Abdul Jalil, Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Ahad (17/10) di Gedung Balai Pustaka, Jakarta.

“Aktivitas ulama adalah berdakwah di depan umat dan penguasa dengan penuh resiko,” ujarnya di hadapan 1100 ulama dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara Silaturahmi Hizbut Tahrir Indonesia bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat tersebut.

Konsekuensinya tentu saja dakwahnya menjadi penuh resiko. Ia menegaskan kalau sekedar mengajarkan tata cara shalat tentu saja tidak beresiko. Resiko itu muncul ketika mengingatkan umat dan penguasa untuk kembali terikat kepada syariah Islam secara kaffah.

Namun muncul atau tidak resiko itu, ulama tetap harus dengan tegas menyeru kepada penguasa dan umat untuk mengganti sistem kufur demokrasi ini dengan syariah dan khilafah Islam karena ulama itu takutnya hanya kepada Allah SWT dan hanya mengharap ridha-Nya.

“Ulama tidak menukar dakwahnya dengan harta duniawi karena satu-satunya imbalan yang diharapkan adalah keridhaan Allah SWT” pekiknya dan disambut takbir hadirin.

Dalam acara yang bertema Menjadi Khairu Ummah dengan menegakkan Syariah dan Khilafah itu ia mengajak para ulama untuk tetap istiqamah beriman kepada Allah SWT, menyeru kepada yang makruf, dan mencegah yang munkar karena itulah tugas utama para ulama. (mediaumat.com, 17/10/2010)

One comment

  1. semakin jelas mana ulama mana ilmuwan, kalo pilih da,wah tanpa resiko itu bukan ulama..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*