Pelayanan Haji Buruk Akibat Dananya untuk Talangi APBN?

Genap di usia enam tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, banyak pengamat mempublikasikan penilaiannya terkait kinerja SBY, salah satunya penilaian dari Presiden Direktur Center for Banking Crisis (CBS) Deni Daruri yang menyentil buruknya pelayanan ibadah haji.

Deni memastikan sampai 2010 ini kualitas pemondokan bagi jamaah haji asal Indonesia di Tanah Suci Mekkah akan tetap buruk padahal sebenarnya pemerintah mampu memberikan kualitas pemondokan yang baik dan dekat dengan lokasi ibadah haji. Tetapi hal itu tidak bisa dilakukan pemerintah. Apakah biaya yang disetorkan calon jamaah haji kurang? Tidak. Bahkan para calon jamaah haji telah menyetorkan uangnya hingga tahun 2014 sebesar 23 trilyun dan tersebar di sekitar 21 bank.

“Uang calon jamaah haji itu sebagiannya digunakan untuk mendanai APBN!” ujarnya di hadapan sekitar 250 peserta talkshow Halqah Islam dan Peradaban (HIP) ke-23, Selasa (19/10) siang di Wisma Antara, Jakarta Pusat. Hal itu terjadi sejak tahun 2008, hingga kini sekitar 9 trilyun dana haji itu yang telah digunakan untuk menalangi APBN.

“Jadi untuk pemondokan Indonesia tidak bisa menyewa sampai 5 tahun sekaligus dan berlokasi strategis dekat lokasi haji seperti halnya Malaysia,” paparnya dalam acara yang bertema Quo Vadis Pemerintahan Neolib dan Masa Depan Umat: Refleksi 6 Tahun Pemerintahan SBY itu.

Salah seorang peserta talkshow tersebut, Azwar, mengeluhkan bahwa setoran haji tahun 2010 itu seharusnya Rp 25 juta rupiah. Tetapi yang dibayarkan harus 3505 dollar Amerika. Misal satu dollar Rp 9000 berarti yang dibayarkan tiap calon jamaah haji itu 31,5 juta rupaih. “Kemana dan untuk apa yang 6 juta itu?” tanyanya.

Dampaknya pemerintah melakukan pemesanan atau kontrak pemondokan dilakukan dalam jangka pendek menjelang musim haji dimulai. Sehingga jarak yang dekat lokasi ibadah haji dan kualitas fasilitas baik sudah dikontrak negara lain. Mau tidak mau akhirnya pemerintah menyewa apartemen milik warga Arab Saudi yang di luar musim haji disewakan untuk para pekerja dan buruh di negeri itu. Saat musim haji tiba, apartemen itu dikosongkan dan disewakan untuk keperluan pemondokan haji. Sayangnya seringkali kualitasnya mengecewakan. Kamar sempit digunakan lebih dari enam orang, sarana MCK terbatas, persediaan air kurang dan sarana lift yang terbatas. (mediaumat.com, 20/10/2010)

One comment

  1. Ahmad al-Ali

    kalau untuk menipu rakyat ???? ya, jangan dilanjutkan !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*